SuaraJabar.id - Perajin Barongsai yang berasal dari Desa Serang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjelang Imlek mulai kembali menerima pesanan dari berbagai daerah, setelah pandemi COVID-19 menurun dan pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Pesanan barongsai yang saya buat dari Bandung, Bogor, Jakarta, Bojonegoro, hingga Palembang," kata seorang Perajin Barongsai dari Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon Tri Siswoyo di Cirebon, Senin (16/1/2023).
Ia mengatakan selama masa pandemi COVID-19 yang melanda hampir tiga tahun terakhir, pihaknya sama sekali tidak ada pesanan barongsai maupun liong yang diterimanya.
Karena lanjut Tri, rata-rata pemesanan barongsai yang datang biasanya digunakan untuk keperluan pementasan di mal, hotel, maupun restoran saat perayaan Tahun Baru Imlek. Namun, pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan pemerintah membuat pementasan semacam itu ditiadakan, sehingga tak ada pesanan yang masuk.
"Baru tahun ini ada pesanan lagi, karena dari 2020 sama sekali enggak ada, akibat pertunjukan barongsainya juga ditiadakan," ujarnya.
Ia menambahkan di masa sebelum pandemi COVID-19, biasanya menerima pesanan hingga 25 barongsai saat menjelang Tahun Baru Imlek seperti sekarang. Pihaknya bersyukur kini pertunjukkan barongsai kembali digelar di banyak tempat setelah pemerintah mencabut kebijakan PPKM dan pesanan barongsai juga mulai berdatangan.
Menurutnya, untuk satu set Barongsai dijual mulai dari harga Rp2,5 juta sampai Rp7 juta, dan itu sesuai kerumitan dari Barongsai yang diproduksi.
"Rata-rata satu set barongsai dijual seharga Rp 2,5 juta - Rp 7 juta, sesuai tingkat kerumitannya, karena berbeda-beda dan menyesuaikan permintaan dari klien," katanya.
Proses pembuatan barongsai itu pun tampak rumit. Namun, ia bersama beberapa rekannya terlihat terampil saat merakit rangka kepala barongsai menggunakan kayu dan paku kecil. Bahkan, saat memaku kayu tersebut juga hanya menggunakan tang, karena apabila dipukul menggunakan palu dikhawatirkan justru merusak kayunya yang cenderung berukuran kecil dan tipis itu.
Baca Juga: Imlek Tinggal Menghitung Hari, Jangan Lupakan 7 Tradisi Unik Ini Ya!
Usai rangka itu dibuat, tahap selanjutnya ialah melapisinya menggunakan bahan khusus kemudian mengecatnya dan memasang berbagai ornamen dari mulai mata hingga bulunya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Ancam Ekonomi Warga, Mulyadi 'Tantang' Hanif Soal Penyegelan Wisata Puncak yang Kian Panas
-
BYD ATTO 1 Tunjukkan Kelincahan dan Efisiensi di Rute Bandung-Garut
-
Viral! Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Aceh Digerayangi Belatung, Netizen: Malah Tambah Sakit
-
Lagi! Siswa SD di Ciamis Keracunan Massal Usai Santap MBG
-
Mau Lihat Pegawai Termalas Pemprov Jabar? Di Sini Kata Dedi Mulyadi