SuaraJabar.id - AS (47) akhir-akhir ini tak bisa tenang, warga Kampung Selajambe, Sukabumi, Jawa Barat merasakan kegelisahan luar biasa.
Kegelisahan yang dirasakan oleh AS bukan tanpa sebab. Rasa was-was yang dirasakan AS ini berkaitan dengan proyek pembangunan Tol Bogor Ciawi Sukabumi alias Tol Bocimi Seksi 3.
Saat ini proses pembebasan lahan untuk proyek tol ini memang sedang terhenti karena habisnya izin penetapan lokasi atau penlok. Namun dalam beberapa hari ke belakang AS dan warga lainnya justru resah.
Hal ini lantaran, meski proyek tol Bocimi seksi 3 ini sedang terhenti, di wilayah mereka muncul aktivitas pembongkaran sebagian rumah yang terdampak proyek tol ini.
Pembongkaran ini tanpa ada koordinasi atau sosialisasi terlebih dahulu. Sejumlah warga yang sudah mendapat uang ganti kerugian mengaku menerima surat terakhir berupa intruksi untuk pengosongan bangunan saja, bukan pembongkaran.
"Resah gara-gara ada pembongkaran ini, (warga) kan belum nerima surat pembongkarannya tapi udah dibongkar-bongkar. Yang dibongkar itu rumah yang udah dibayar dan sebelumnya udah dikasih surat pengosongan, namun bukan pembongkaran 14 hari kerja," ujar AS kepada SukabumiUpdate.com--jaringan Suara.com, Rabu (29/11).
Di wilayah tempat tinggal AS, sejumlah bangunan telah rata dengan tanah dan hanya menyisakan material bangunan. Yang menjadi masalah kemudian, sejumlah instalasi listrik masih terlihat terpasang dan itu sangat membahayakan.
Menurut AS, pembongkaran bangunan itu seharusnya diawali dengan pemutusan sambungan kabel listrik terlebih dahulu oleh PLN.
"Pembongkaran juga asal-asalan, bekasnya itu dimana aja disimpan, ini selokan juga kan ketutup. Mau diomongin juga kalau ada dateng lagi kesini, gimana ini ditinggalin gini acak-acakan, kalau gini mah kaya di Gaza kan kaya korban perang," ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Beberkan Dugaan Penyebab Ledakan Gas Truk di Sukabumi yang Sebabkan Dua Orang Tewas
AS menyebut bahwa jika sebelumnya, prosedur pembongkaran biasanya mematikan aliran listrik terlebih dahulu dengan menghubungi pihak PLN.
"Apalagi kemarin kan dindingnya masuh berdiri aja sepotong kan takutnya ninggang kan, rubuh tiba-tiba," tambahnya.
Terkait masa izin penlok yang sudah habis, AS dan sejumlah warga lain mengaku tidak mengetahui informasi tersebut. Menurutnya, warga merasa tidak pernah ada sosialisasi terkait habisnya izin tersebut.
Warga lain, YF (36) mengutarakan hal sama. Bahkan YF mengatakan bahwa ia sempat bersitegang dengan pekerja yang membongkar rumahnya pada 24 November lalu.
"Waktu saya ke pasar nganter istri, temen saya ngabarin katanya rumah saya dibongkar, yaudah saya langsung pulang datengin mereka kebetulan ada mandornya pokoknya sempet cekcok lah disitu rame pokoknya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan pada Kantor Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kantah Kabupaten Sukabumi, Enang Sutriyadi menegaskan tidak ada lagi aktivitas dalam rencana pembangunan Tol Bocimi Seksi 3.
Berita Terkait
-
Polisi Beberkan Dugaan Penyebab Ledakan Gas Truk di Sukabumi yang Sebabkan Dua Orang Tewas
-
Ibu Kepsek Teladan Jadi Korban Tewas Kecelakaan Truk Gas Meledak di Sukabumi
-
Sorotan Jabar, Teka Teki Si Teteh Baru yang Dekat dengan Dedi Mulyadi, Truk Muatan Gas Meledak di Sukabumi
-
Kesaksian Sopir Truk Tabung CNG Meledak di Sukabumi, Dua Warga Meninggal
-
6 Objek Wisata Pantai di Karawang, Cocok untuk Pesta Malam Tahun Baru 2024
Terpopuler
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
Terkini
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak
-
Topeng Pengobatan Alternatif, Terungkap Modus Guru Ngaji Diduga Cabuli 9 Santriwati Sejak 2015
-
APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren