SuaraJabar.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) akhirnya memberikan jawaban terkait polemik uang kuliah tunggal (UKT) dan skema pembayaran via pinjaman online (pinjol). Dalam skema alternatif pembayaran UKT ini, ITB bekerjasama dengan fintech Danacita.
Seperti diketahui, skema pembayaran tersebut mendapat protes dari mahasiswa, bahkan mereka melalukan aksi protes dengan mendatangi Gedung Rektorat ITB di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (29/1/2024).
Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB, Muhamad Abduh mengatakan baru 10 mahasiswa yang memanfaatkan Danacita. Sedangkan mayoritas yang menggunakan adalah mahasiswa pasca sarjana.
"Yang meminjam tidak banyak, hanya 10 orang dan itu lebih banyak mahasiswa pascasarjana, bukan mahasiswa sarjana," kata Muhamad Abduh, Kamis (1/2/2024).
Meski demikian, Abduh tidak menyebutkan rincian besaran pinjaman yang diajukan oleh mahasiswa. Namun menurutnya, pinjaman yang diajukan disesuaikan dengan besaran UKT dari masing-masing mahasiswa.
Selain itu, pinjaman yang disetujui oleh Danacita tidak ditransfer ke rekening mahasiswa namun akan langsung ditransfer ke rekening ITB. Proses persetujuan pinjaman juga diseleksi dengan proses yang cukup ketat.
"Persetujuan itu (pinjaman) harus disetujui oleh orang tua atau wali mahasiswa, jadi tidak bisa serta merta mahasiswa datang kemudian mengajukan dan disetujui. Jadi harus ada proses verifikasi," ujarnya.
"Sistem peminjaman ini tanpa agunan sehingga pasti institusi melakukan penyaringan secara ketat. Mereka akan memperkecil risiko," ungkapnya menambahkan.
Sementara itu, Direktur Keuangan ITB Anas Ma'ruf menuturkan, jumlah mahasiswa yang meminjam ke Danacita belum banyak. Pasalnya, kerjasama ini barua dilakukan awal Januari 2024.
Baca Juga: Benarkan Ada Kerjasama Antara ITB dengan Pinjol, OJK Selidiki Ada atau Tidaknya Pelanggaran
"Jadi belum ada yang meminjam sebelum bulan Januari, jadi baru saja meminjamnya, jadi belum ada temuan mahasiswa yang gak bisa bayar ya," jelasnya.
Kontributor : Rahman
Berita Terkait
-
Benarkan Ada Kerjasama Antara ITB dengan Pinjol, OJK Selidiki Ada atau Tidaknya Pelanggaran
-
Buya Syakur Yasin Wafat, Ganjar Ucap Belasungkawa: Ulama Bersahaja Lintas Zaman
-
Dukung Prabowo-Gibran, Presiden KSPN: Kalau Terpilih Realisasikan Program, Kalau Nggak...
-
Warga Ceritakan Detik-detik Banjir Terjang Braga, Rumah Retak Langsung Jebol: Begini Kondisinya Sekarang
-
Pusat Vulkanologi Ungkap Dugaan Penyebab Longsor Wisata Mata Air Subang yang Sebabkan 2 Tewas
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap
-
36 Pendaki Ilegal Ini Dihukum Berat!
-
Warga Bantah Pukul Anak Anggota DPRD di Bogor, Wakil Rakyat dari NasDem 'Keukeuh' Buat Laporan
-
Gerakan Rakyat Desak Jokowi Tanggung Jawab Soal Whoosh: Beban Keuangan Merusak Upaya Ekonomi Prabowo
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta