SuaraJabar.id - Salah seorang warga Gang Apandi, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Amin, menceritakan detik-detik banjir yang terjadi di kediamannya, Kamis (11/1/2024).
Menurutnya, banjir yang melanda kawasan Braga tersebut datang secara tiba-tiba, akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung saat hujan deras dengan intensitas tinggi turun pada kemari sore.
Akibatnya, tak sedikit warga yang tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya. Pasalnya, saat itu air dari Sungai Cikapundung sudah masuk ke rumah.
"Secara mendadak airnya masuk jadi warga itu gak sempat untuk menyelamatkan barang-barangnya jadi secara tiba-tiba jadi airnya kira-kira jam 4 setelah asar, jadi gak sempat. Rumah gak retak tahu-tahu jebol, pas ada pohon besar yang nabrak rumah," kata Amin, Jumat (12/1/2024).
Kondisi rumah yang jebol sendiri menurut Amin berada di atas sungai, namun karena hujan deras dan kondisi debit air sungai yang meninggi, membuat tembok jebol dan air masuk ke rumah warga.
Saat banjir terjadi, tinggi air di Gang Apandi menurut Amin mencapai 1,5 meter. Sehingga, membuat mayoritas warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Ini (rumah) di atas aliran sungai, cuma airnya meluap sudah penuh airnya, jadi air sekitar 1,5 meter. Jadi warga gak sempat menyelamatkan barang-barangnya," jelasnya.
Sementara itu, Akibat banjir tersebut, sebanyak 857 jiwa dan 400 kepala keluarga (KK) terkena dampaknya, sehingga mereka sempat diungsikan ke sejumlah tempat yang ada di sekitar Braga.
Pada Jumat (12/1/2024) pagi, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono dan PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin, langsung meninjau lokasi banjir di wilayah Braga.
Baca Juga: Mengerikan, 857 Warga Terdampak Akibat Banjir Braga Bandung
Dari pantau SuaraJabar, kondisi air di lokasi sudah mulai surut dan terlihat warga bersama petugas terkait dari Provinsi Jabar dan Kota Bandung membersihkan lumpur dari rumah warga.
Pemerintah Kota Bandung sendiri menurut Bambang sudah melakukan penanganan ketika banjir terjadi, di antaranya dengan melakukan evakuasi warga yang rumahnya terendam.
Selain itu, beberapa keperluan mendesak yang dibutuhkan warga yang menjadi korban banjir sudah disiapkan sejak Kamis (11/1/204) malam.
"Kemarin, ini langsung ada kejadian banjir kita lakukan penanganan kesiap-siagaan, ya evakuasi beberapa warga masyarakat untuk pengamanan sementara," ungkapnya.
"Jadi, sigap dibantu oleh provinsi, baik oleh BPBD baik oleh Dinas Sosial, dapur umum kita siapkan. Kemudian kepentingan keperluan-keperluan yang sangat mendesak kita siapkan juga dari semalam," jelasnya.
Kontributor : Rahman
Berita Terkait
-
Mengerikan, 857 Warga Terdampak Akibat Banjir Braga Bandung
-
Pusat Vulkanologi Ungkap Dugaan Penyebab Longsor Wisata Mata Air Subang yang Sebabkan 2 Tewas
-
Breaking News! Siang Ini Sumedang Kembali Diguncang Gempa Darat
-
Ngeri! Longsor Wisata Mata Air Subang: 1 Tewas, 4 Orang Hilang, 300 Warga Mengungsi
-
Double Track di Lokasi Tabrakan KA Ditargetkan Kemenhub Selesai Juni 2024
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Diduga Rampas Sertifikat Jaminan Utang Rp500 Juta, Kades di Bekasi Terancam Dipolisikan
-
BRI Group Catat Lonjakan Tabungan Emas 13,7 Ton, Bukti Penguatan Ekosistem Bullion Nasional
-
Pengadilan Menangkan Konsumen, Perintahkan Dua Jam Tangan RM Senilai Rp 80 Miliar Diserahkan
-
BRI Peduli Hadirkan RVM di KOPLING 2025 untuk Edukasi dan Pengurangan Sampah Plastik
-
Kepala Sekolah di Bekasi 'Dipaksa' Belajar Mendalam: Nasib Pendidikan Jawa Barat Ditentukan