SuaraJabar.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tengah melakukan penelitian, untuk mengungkap penyebab longsor di kawasan wisata air Cipondok, Kabupaten Subang, Minggu (7/1/2024) lalu.
Namun, dugaan sementara longsor tersebut disebabkan debris flow atau banjir bandang Sungai Cipunagara dan bukan karena aktivitas perusahaan air minum swasta dan daerah yang terdampak longsor di Cipondok, Subang.
"Penyebab longsor yang di Subang bukan karena aktivitas perusahaan," kata Kepala Koordinator Gerakan Tanah Wilayah Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sumaryono, Rabu (10/1/2024).
Lebih lanjut Sumaryono, mengatakan jika lokasi tersebut memang rawan longsor. Menurutnya, PVMBG mencatat bahwa sudah ada tiga kali kejadian serupa di daerah tersebut.
Baca Juga: Breaking News! Siang Ini Sumedang Kembali Diguncang Gempa Darat
Secara morfologi, daerah tersebut menurutnya memang rawan longsor. Selain itu, wilayah tersebut juga merupakan cekungan, apalagi saat itu curah hujan di wilayah tersebut cukup tinggi, sehingga terjadi akumulasi air dari dataran yang lebih tinggi ke daerah dimaksud.
"Curah hujan juga pada hari tersebut sangat tinggi sekali. Info dari BMKG dalam 2 hari mencapai 200 mm artinya hujan yang biasanya 200 mm itu dalam 15 - 20 hari diturunkan dalam 2 hari," ungkapnya.
PVMBG sendiri menurut Sumaryono, telah melakukan investigasi terkait peristiwa tanah longsor yang menyebabkan 2 orang meninggal itu.
Lereng di lokasi tersebut juga menurutnya, terjal dan memang lokasi itu secara morfologi menunjukan longsoran lama. Selain itu, masih memiliki potensi longsor susulan.
"Hanya yang kali ini lebih besar dan masih ada potensi longsor lagi. Retakan juga masih ada dibagian atas lereng," jelasnya.
Baca Juga: Ngeri! Longsor Wisata Mata Air Subang: 1 Tewas, 4 Orang Hilang, 300 Warga Mengungsi
Peristiwa semacam ini, menurutnya sering terjadi di beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang turut memicu terjadinya longsor di wilayah itu, di antaranya kondisi geologi setempat.
Kontributor : Rahman
Berita Terkait
-
Ancaman Bom di Wisuda Unpar Bandung, 100 Polisi Berjaga Ketat!
-
Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 Diduga Akibat Rem Truk Blong, Polisi Lagi Data Jumlah Korban
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Ayah Rozak Buka Peluang Untuk Dedi Mulyadi Bisa Dekati Ayu Ting Ting: Nanti Jadi Gubernur
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend
-
Pj Gubernur Jabar: 29 Orang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang