SuaraJabar.id - Keberadaan bank emok di tengah masyarakat seperti di wilayah Bandung, Jawa Barat jadi momok tersendiri.
Bank emok merupakan sebutan untuk sistem utang piutang yang dijalankan oleh perorangan maupun lembaga yang menyasar individu per individu dengan persyaratan yang mudah dan nyaris tanpa jaminan, akan tetapi menerapkan bunga pinjaman yang tinggi.
Bagi Sartika Apriliani, merasa beruntung bisa jauh-jauh dari bank emok dan gabung pada kelompok Mekaar. Ia adalah bagian dari 15,2 juta nasabah PNM Mekaar yang terbantu peningkatan usahanya.
Sartika, Ketua Kelompok Mekaar yang memiliki bisnis warung sembako ini merasa bersyukur dipercaya sebagai ketua kelompok. Ia merasa bisa membantu nasabah lain dalam upaya mendapatkan modal kerja.
Baca Juga: Bey Machmudin Optimistis Jawa Barat Mampu Swasembada Pangan
“Bukan cuma modal usaha yang diberikan Mekaar tapi juga pelatihan dan pendampingan usaha. Sejak 2016 saya bergabung menjadi nasabah Mekaar saya merasakan usaha saya stabil dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga” ungkap ibu 33 tahun ini.
Ia merasa senang dengan pinjaman tanpa jaminan yang diberikan program Mekaar dan ia berharap semakin banyak ibu-ibu lain terbantu juga dan dapat menjauhi lilitan bank emok.
“Jauh-jauh dengan bank emok yang menjerat, kita maunya dekat dengan program Mekaar yang tidak hanya memberikan modal finansial, tetapi juga modal intelektual dan modal sosial. Jika kita ingin merdeka sesungguhnya gabung program Mekaar” ucap nasabah PNM Mekaar Cabang Bandung itu.
Bagi PT Permodalan Nasional Madani (PNM) jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 RI tahun ini yang mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju juga menjadi harapan untuk terus melangkah, mendukung usaha ultra mikr oIndonesia agar terus maju dan naik kelas.
Sejak bergabung menjadi bagian dari holding ultra-mikro yang menempatkan BRI sebagai pimpinan holding -- bersama Pegadaian -- PNM lebih fokus menyasar usaha ultra-mikro.
Baca Juga: Peta Kekuatan Pilwalkot Bandung: Suara Beringin Dikuatkan Coattail Effect RK-Atalia
Karakter usaha ultra-mikro tentu sangat terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan. Program Mekaar memang ditujukan untuk mengatasi kemiskinan bahkan kemiskinan ekstrem dengan mengintegrasikan data dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bey Machmudin Optimistis Jawa Barat Mampu Swasembada Pangan
-
Peta Kekuatan Pilwalkot Bandung: Suara Beringin Dikuatkan Coattail Effect RK-Atalia
-
Bey Machmudin Tandatangani Nota Kesepakatan Rancangan KUA dan PPAS APBD Provinsi Jabar 2025
-
Misteri Kerangka Ibu dan Anak, Pesan di Tembok Rumah Jadi Petunjuk?
-
Geger Kerangka Ibu dan Anak di Rumah Bandung Barat, Polisi Temukan Petunjuk Ini
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Tokoh Ulama Pesantren Buntet, KH Abbas Abdul Jamil Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
-
Lanjutan Sidang Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar: Saksi Ungkap Kevin Fabiano Tak Pernah Buat LPJ
-
Sobek Tapi Bangga: Sepatu Butut Siswa SMK Ini Bikin Dedi Mulyadi Kagum Dan Beri Rp 3,5 Juta
-
Nasabah Loyal BRI Bawa Pulang Hadiah di Ajang BRImo FSTVL 2024
-
Total Rp799 Ribu Dibagikan, Ini 3 Link Saldo DANA Kaget Terbaru, Klaim Sekarang!