Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Sabtu, 07 Desember 2024 | 06:15 WIB
Dinas PSDA Jabar menurunkan satu unit alat berat berupa ekskavator untuk menormalisasi aliran Sungai Cipalabuhan yang berada di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Jumat, (6/12/2024). ANTARA/Aditya A Rohman

SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan normalisasi aliran Sungai Cipalabuhan, di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

"Pendangkalan Sungai Cipalabuhan menjadi penyebab utama terjadinya banjir yang merendam ratusan rumah warga dan fasilitas lainnya. Normalisasi ini dilakukan untuk mengangkat sedimentasi yang mengendap di dasar sungai yang menjadi penyebab pendangkalan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) wilayah Sungai Cisadea-Cibareno Lusie Musianti di Sukabumi, Jumat (6/12/2024).

Berdasarkan pantauan ANTARA di lokasi, Dinas PSDA Jabar mengerahkan satu unit ekskavator untuk mengeruk sedimen berupa sampah rumah tangga, pasir, batu, lumpur dan lainnya yang bertahun-tahun mengendap di dasar Sungai Cipalabuhan sehingga terjadi pendangkalan.

Menurut Lusie, normalisasi sungai ini akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan. Tidak hanya Sungai Cipalabuhan, pihaknya juga melakukan pengerukan sedimen di Sungai Ciranca yang berada di sekitar Puskemas Palabuhanratu.

Baca Juga: 4 Anak Tertimbun Longsor di Simpenan Sukabumi, 2 Meninggal Dunia, 2 Belum Ditemukan

Banjir yang melanda Kampung Mariuk, RT 01, RW 01, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Rabu, (4/12/2024). ANTARA/Aditya A Rohman

Dalam pelaksanaannya, pihaknya berkolaborasi dengan Balai Besar Sungai (BBS) Citarum sehingga bisa mempercepat proses normalisasi aliran sungai. Dari pemantauan di lokasi, bencana banjir bandang yang terjadi pada Rabu (4/12) yang merendam permukiman warga serta area Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu disebabkan meluapnya Sungai Cipalabuan dan Sungai Ciranca.

Sedimen di dua sungai sangat tebal yang menyebabkan terjadinya pendangkalan yang cukup parah. Sehingga saat turun hujan deras dengan durasi yang lama, aliran Sungai Cipalabuhan dan Ciranca tidak bisa menampung debit air yang meningkat drastis, akhirnya meluap hingga merendam permukiman.

Pihaknya juga sudah melakukan pendataan terhadap sungai-sungai di Kabupaten Sukabumi yang menjadi pemicu banjir akibat terjadi pendangkalan aliran sungai seperti Sungai ciletuh dan Cikaso.

"Untuk normalisasi ini baru terlaksana di Palabuhanratu, ke depan sungai-sungai yang mengalami pendangkalan akan diupayakan untuk dilakukan normalisasi," tambahnya.

Di tempat yang sama Kepala Satuan Kerja Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum Leni Sukma mengatakan BBS Citarum membantu Dinas PSDA Jabar dalam penanganan bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Sahroni Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Cimandiri Usai Antar Anak Sekolah

Normalisasi sungai di Palabuhanratu ini dilakukan selama dua hari ke depan. Jika dilihat dari kondisi sedimen di Sungai Cipalabuhan endapan sedimen cukup signifikan. Di hari pertama ini, pihaknya menurunkan satu unit ekskavator.

Kemudian akan memasang geobag untuk menambal tanggul yang jebol di aliran Sungai Cipalabuhan. Sampai saat ini baru teridentifikasi ada dua tanggul yang longsor atau jebol.

Sementara, untuk sungai lainnya yang rawan terjadi banjir akibat pendangkalan seperti seperti Sungai Ciletuh, Cidolog maupun Cikaso akan dilakukan bertahap karena saat ini masih terhambat mobilisasi alat berat menuju lokasi.

Load More