SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat merancang pemindahan pusat pemerintahan daerah ke Kelurahan Katulampa, dimulai dari pelaksanaan Detail Engineering Design (DED) yang dimulai sejak tahun 2024.
Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasari di Bogor, Rabu (15/1/2025), menjelaskan, rencana pembangunan kantor pemerintahan terpadu ini merupakan respons terhadap kondisi Balai Kota Bogor saat ini yang dinilai sudah kurang representatif.
Menurut dia, Kota Bogor perlu memiliki pusat perkantoran yang layak, dengan harapan seluruh perangkat daerah dapat berada di satu lokasi.
"Jika berada di satu lokasi, hal itu akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu, kinerja, koordinasi, serta mempercepat pengambilan keputusan. Semua harus dipersiapkan secara maksimal agar ini terwujud dan menjadi legacy," kata Hery dilansir ANTARA.
Pada lahan seluas kurang lebih 6 hektare, direncanakan pembangunan gedung kantor pemerintahan dengan 9 lantai yang akan menampung sebagian besar perangkat daerah.
Pembangunan ini juga mengintegrasikan tiga identitas Kota Bogor, yaitu sebagai Kota Cerdas (Smart City), Kota Hijau (Green City), dan Kota Pusaka (Heritage City).
Prinsip kerja bangunan ini akan mengintegrasikan berbagai komponen melalui teknologi pintar. Komponen-komponen yang terinstal dapat diatur secara otomatis dan saling berkomunikasi, menggunakan sensor sebagai metode utama.
Gedung Perkantoran Pemerintahan Katulampa akan menerapkan aspek Bangunan Gedung Hijau (BGH), yang mencakup Bangunan Pintar (Smart Building) dengan pengaturan otomatis berbasis algoritma.
Sistem ini memungkinkan hampir semua bagian atau komponen gedung dikelola secara otomatis melalui Building Automation System (BAS).
Selain itu, Hery menyampaikan, bahwa pusat perkantoran pemerintahan terpadu adalah sebuah keniscayaan. Menurut dia, lokasi perangkat daerah yang tersebar saat ini kurang efektif dan efisien, baik dari segi biaya, mobilitas, maupun aktivitas lintas sektoral, yang berdampak pada pencapaian kinerja.
Untuk memperkuat identitas bangunan tersebut, ia mengusulkan agar ciri khas Kota Bogor, seperti kujang, ditampilkan sebagai elemen desain.
"Contohnya Gedung Sate menjadi ikon Bandung dan Jawa Barat. Mungkin gedung perkantoran pemerintahan terpadu Kota Bogor dapat menampilkan kujang sehingga menjadi landmark Kota Bogor," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027