SuaraJabar.id - Cuaca buruk yang melanda perairan selatan Sukabumi sejak beberapa bulan terakhir telah melumpuhkan aktivitas nelayan. Ribuan nelayan di Palabuhanratu kini kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari akibat tidak bisa melaut.
Tak melaut, berarti kantong kering bagi nelayan, dan cuaca buruk berarti tak berpenghasilan yang membuat hidup mereka semakin berat.
"Dua bulan lebih cuacanya buruk. Angin kencang di tengah laut, ombak sampai 3,5 meter lebih. Biasanya kondisi ini berlangsung sampai Februari akhir atau awal Maret. Mudah-mudahan segera normal," ungkap Mamad, seorang nelayan asal Kampung Loji di Dermaga Palabuhanratu, Minggu (26/1/2025).
Mamad mengaku sudah hampir tiga bulan tak melaut akibat kondisi laut yang tidak bersahabat. Nelayan berusia 42 tahun asal Desa Loji, Kecamatan Simpenan itu pun mengatakan sudah bingung mencari uang untuk menyambung hidup.
"Kalau perjalanan dekat itu perlu biaya sekitar Rp150 ribu untuk solar dan kebutuhan lainnya, kalau jauh bisa sampai Rp350 ribu. Jadi kalau cuaca begini, ya cuma menunggu dan mempersiapkan alat saja," sambung Mamad dilansir sukabumiupdate.com, jaringan suara.com, Senin (27/1/2025).
Cuaca buruk yang berkepanjangan telah berdampak signifikan terhadap kehidupan nelayan. Selain kesulitan ekonomi, nelayan juga menghadapi risiko kerusakan perahu dan peralatan melaut akibat terjangan ombak besar dan angin kencang.
Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu memberikan perhatian serius terhadap kondisi nelayan yang terdampak cuaca buruk. Bantuan sosial dan program pemulihan ekonomi perlu segera disalurkan untuk meringankan beban para nelayan.
Para nelayan seperti Mamad hanya bisa berharap agar cuaca segera membaik sehingga mereka dapat kembali melaut dan mencari nafkah. Namun di lain sisi, mereka juga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan yang lebih konkret untuk membantu mereka melewati masa sulit ini.
"Sebelum Natal kemarin sempat dapat bantuan sembako dari Kementerian Kelautan. Itu sangat membantu, tapi kalau cuaca buruk lagi berat kaya gini engga bisa ke mana-mana takut juga (melaut). Saya harap cuaca kembali normal agar bisa melaut lagi," harap Mamad.
Baca Juga: Satlantas Polres Sukabumi: Kepadatan Arus Lalu Lintas di Utara Terkendali
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waduh! Anggaran Pemkab Karawang Masih 'Nganggur' Jelang Akhir Tahun
-
Sukabumi Dikepung Banjir! Sawah Jadi Beton, Kantor Desa Terendam hingga Jalan Utama Retak
-
Komitmen pada Keberlanjutan, BRI Jalankan Program Menanam Grow & Green di Bandung
-
Lereng Gunung Sinapeul Longsor, 100 KK di Arjasari Dievakuasi Darurat Malam Ini
-
Bukan Sekadar Ijazah, Rektor Baru IPB Dr. Alim Setiawan Siapkan Mahasiswa Jadi Global Leader