Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Selasa, 25 Februari 2025 | 13:29 WIB
Kepolisian Resor Cimahi saat menggelar olah tempat kejadian perkara kasus kematian siswa SMK usai melakukan pentas seni di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Polres Cimahi)

SuaraJabar.id - Kepolisian Resor Cimahi, Jawa Barat, telah memeriksa sebanyak 13 orang saksi yang terdiri atas delapan guru dan lima siswa SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat, dalam penyelidikan kasus tewasnya seorang siswa berinisial MRD (17) setelah memerankan adegan bunuh diri pada kegiatan pentas seni.

Kepala Polres Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Suhartanto mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap rangkaian peristiwa yang menyebabkan kematian MRD.

"MRD meninggal dunia setelah sebuah gunting yang digunakannya saat memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni menembus perut dan rongga dada kirinya," kata Tri di Cimahi, Selasa (25/2/2025).

Menurut keterangan para saksi, gunting tersebut dipinjam korban dari temannya tanpa sepengetahuan guru. Meskipun MRD sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Baca Juga: Dampak Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Meluas, 44 Unit Rumah Warga Rusak

"Tiga kali melakukan percobaan, percobaan ketiga masuk ke rongga dada sebelah kiri," katanya dikutip ANTARA.

Kapolres menjelaskan bahwa para saksi awalnya mengira kejadian tersebut masih bagian dari adegan drama karena berlangsung saat pentas seni sekolah.

Korban MRD diketahui sempat berdiri dan berjalan sempoyongan sebelum akhirnya terjatuh dan meninggal dunia.

Tri menambahkan penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk properti yang digunakan dalam adegan drama dan naskah drama yang bertema kenakalan remaja.

"Polisi masih mendalami isi naskah dan kronologi kejadian untuk mengungkap penyebab pasti kematian siswa tersebut. Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut setelah penyelidikan selesai," katanya.

Baca Juga: Pilbup Tasikmalaya Diulang, PPP Jabar Segera Bangun Konsolidasi

Load More