SuaraJabar.id - Kepolisian Resor Cimahi, Jawa Barat, telah memeriksa sebanyak 13 orang saksi yang terdiri atas delapan guru dan lima siswa SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat, dalam penyelidikan kasus tewasnya seorang siswa berinisial MRD (17) setelah memerankan adegan bunuh diri pada kegiatan pentas seni.
Kepala Polres Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Suhartanto mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap rangkaian peristiwa yang menyebabkan kematian MRD.
"MRD meninggal dunia setelah sebuah gunting yang digunakannya saat memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni menembus perut dan rongga dada kirinya," kata Tri di Cimahi, Selasa (25/2/2025).
Menurut keterangan para saksi, gunting tersebut dipinjam korban dari temannya tanpa sepengetahuan guru. Meskipun MRD sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Baca Juga: Dampak Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Meluas, 44 Unit Rumah Warga Rusak
"Tiga kali melakukan percobaan, percobaan ketiga masuk ke rongga dada sebelah kiri," katanya dikutip ANTARA.
Kapolres menjelaskan bahwa para saksi awalnya mengira kejadian tersebut masih bagian dari adegan drama karena berlangsung saat pentas seni sekolah.
Korban MRD diketahui sempat berdiri dan berjalan sempoyongan sebelum akhirnya terjatuh dan meninggal dunia.
Tri menambahkan penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk properti yang digunakan dalam adegan drama dan naskah drama yang bertema kenakalan remaja.
"Polisi masih mendalami isi naskah dan kronologi kejadian untuk mengungkap penyebab pasti kematian siswa tersebut. Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut setelah penyelidikan selesai," katanya.
Baca Juga: Pilbup Tasikmalaya Diulang, PPP Jabar Segera Bangun Konsolidasi
Berita Terkait
-
Negara Abai! Tekanan Ekonomi dan Kesenjangan Sosial Picu Lonjakan Angka Bunuh Diri
-
Penyerbuan TNI ke Markas Polisi di Tarakan, Setara: Harus Diproses dalam Peradilan Umum
-
Kasus Hukum Berlanjut, Evelin Eks Kuasa Hukum Anak Bos Prodia Dipanggil Polisi Usai Ditetapkan Tersangka
-
Lagu Band Sukatani Kini Ada Versi Bahasa Inggris, Netizen: Disuruh Klarifikasi Nggak Ya?
-
Perkara Nabrak Bebek Pria Dipenjara, Polisi Sebut Cuma 'Guyon'
Terpopuler
- Firdaus Oiwobo Minta Maaf ke Hotman Paris: I Love You, Mudah-mudahan Enggak Marah ke Gue
- Kekayaan Rosan Roeslani di LHKPN: CEO Danantara yang Cetak Harta Fantastis
- Dony Oskaria Jadi Direksi Danantara, Pernah Disindir DPR Terkait Saham Usaha Raffi Ahmad
- Dihampiri Verrell Bramasta, Pengawalan Fuji di Malaysia Jadi Sorotan: Gila!
- Emil Audero: Saya Gak Tahu Manfaat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gaji Fantastis Dirut Pertamina Patra Niaga vs Kerugian Negara Rp193 Triliun, Lebih Besar Mana?
-
Kaltim Bebaskan Biaya Pendidikan! Tahap I Dimulai Juli dengan Anggaran Rp 750 Miliar
-
IKN Bakal Jadi Manhattannya Indonesia? Ini Rencana Pemerintah
-
"Gratis Pol" Tak Kunjung Jelas, Mahasiswa Soroti Dampak Pemangkasan Anggaran Pendidikan
-
Penutupan Jembatan Mahakam Berpotensi Timbulkan Kemacetan, Ini Imbauan Dishub
Terkini
-
Geng Motor Bersenjata Tajam Kembali Resahkan Warga Sukabumi
-
Komeng Sambangi Markas PMI Kabupaten Sukabumi, Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana
-
Kades Gunung Menyan Nyinyir Nasi Kotak, Begini Reaksi Bupati Bogor
-
Pemkab Cianjur Larang Tempat Hiburan Malam Beroperasi Selama Ramadan, yang Melanggar Izin Bakal Dicabut
-
Dedi Mulyadi Akan Evaluasi Wisuda TK-SMP di Jawa Barat: Tidak Relevan dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak