Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Kamis, 06 Maret 2025 | 21:35 WIB
Potret kerusakan ornamen penyu di Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu Sukabumi, (27/2/2025). (Sumber : SU/Ilyas)

SuaraJabar.id - Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar menegaskan bahwa biaya pembangunan replika penyu raksasa di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, bukan Rp15,6 miliar seperti yang beredar.

"Jadi bukan terbuat dari kardus, tetapi kardus digunakan sebagai bahan pembentuknya saja," ujar Kepala Disperkim Jabar, Indra Maha, Rabu (5/3/2025).

Anggaran Rp15,6 miliar digunakan untuk membangun keseluruhan kompleks alun-alun, termasuk replika penyu, selfie deck, leuit, gedung kuliner, dan fasilitas lainnya.

Perbaikan Ornamen Penyu di Alun-alun Gadobangkong, Palabuhanratu, Sukabumi | Foto : Istimewa

"Anggaran Rp15,6 miliar juga dipakai untuk pekerjaan site development berupa plaza, jalan, area parkir, pedestrian, taman, saluran, signage alun-alun, dengan total luasan penataan mencapai 9.812 meter persegi."

Baca Juga: Antisipasi Perang Sarung, Polres Sukabumi Kota Gencarkan Patroli di Jam Rawan

Replika penyu terbuat dari resin, bukan kardus. Kardus hanya digunakan sebagai cetakan. Kerusakan terjadi akibat pengunjung yang duduk di atas replika, padahal sudah ada selfie deck.

"Pada praktiknya penyu bukan hanya jadi objek foto saja tapi ada pengunjung berfoto sambil menduduki replika penyu tersebut sehingga rusak," kata Indra dilansir sukabumiupdate.com, jaringan suara.com.

Alun-alun sebenarnya sudah selesai dibangun dan diserahterimakan pada September 2024. Kerusakan terjadi akibat banjir rob pada Maret 2024, dan kontraktor telah memperbaikinya.

"Alun – alun Gadobangkong sebetulnya sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor sejak lama."

Saat ini, kontraktor sedang memperbaiki kerusakan replika penyu. Pemprov Jabar telah berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Sukabumi terkait hal ini.

Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Pencabulan Mahasiswi di PN Sukabumi, Terduga Pelaku Diamankan

"Mereka merasa bagian dari masyarakat Kabupaten Sukabumi," tutup Indra.

Load More