Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Rabu, 19 Maret 2025 | 03:15 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Antara).

"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," jelasnya.

Teguh menyebut hingga saat ini belum terdapat laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Cianjur Berikan Sambungan Air Gratis untuk 2560 Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Analisis BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan analisis terkait gempa kekuatan magnitudo 4,8 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (18/3/2025) pukul 17.41 WIB.

Episenter gempa terletak pada koordinat 7.43 LS dan 107.09 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 59 km Tenggara Kota-Sukabumi-Jabar pada kedalaman 82 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo Australia," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto dalam keterangan resminya.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pelabuhan Ratu, Sindangbarang, Cianjur, Cikaso, Sukabumi, Pamengpeuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Parongpong Kabupaten Bandung Barat, Cipanas, Kab Cianjur dengan Skala Intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Baca Juga: BPBD: Banjir Hingga Longsor Kepung Jawa Barat, Warga Terdampak Mendekati Angka 7000 Jiwa

Load More