Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Jum'at, 21 Maret 2025 | 03:44 WIB
Situasi ruang kelas SDN Margaasih yang jebol akibat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/3/2025). ANTARA/Rubby Jovan

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memastikan perbaikan ruang kelas yang rusak akibat banjir di SDN Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb mengatakan banjir tersebut terjadi pada Sabtu (15/3/2025) yang disebabkan oleh jebolnya benteng pembatas irigasi di Kampung Rancamalang.

“Air yang meluap menyebabkan kerusakan parah pada SDN Margaasih, di mana dinding dua ruang kelas jebol, sementara delapan kelas lainnya mengalami kerusakan ringan akibat terendam air,” kata Ali Syakieb di Kabupaten Bandung, Kamis (20/3/2025).

Selain memperbaiki kondisi sekolah, Pemkab Bandung juga telah melakukan pendataan terhadap rumah warga yang rusak dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pemulihan infrastruktur.

Baca Juga: Polresta Bandung Tetapkan Lima Tersangka Kasus Pengeroyokan Juru Parkir, Pelaku Anggota Geng Motor

Ali Syakieb memastikan penanganan warga terdampak banjir di wilayah itu berjalan dengan baik yaitu salah satunya melalui pendistribusian bantuan kedaruratan.

“Monitoring ini diharapkan dapat membantu percepatan penanganan banjir serta meringankan beban warga terdampak. Semoga warga diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Ali Syakieb dilansir ANTARA.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin memastikan bahwa perbaikan akan segera dilakukan agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal.

“Kami telah melakukan pendataan terhadap kerusakan dan akan segera berkoordinasi untuk pemulihan. Komitmen kami adalah memastikan fasilitas pendidikan yang terdampak bencana dapat segera pulih,” kata Enjang.

Sebagai langkah awal, Disdik Kabupaten Bandung segera melakukan pembersihan dan rehabilitasi terhadap ruang kelas yang terdampak, serta mengganti buku, alat elektronik, dan peralatan belajar yang rusak akibat banjir.

Baca Juga: Pemasangan Jembatan Bailey Alami Kendala, Pemprov Jabar Segera Bangun Jembatan Darurat di Karawang

Banjir Melanda Rancamalang, Kabupaten Bandung: Puluhan Rumah Terendam, Sekolah Rusak Parah

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung pada Sabtu, 15 Maret 2025, menyebabkan banjir bandang yang melanda kawasan Rancamalang, Kecamatan Margaasih. Bencana ini mengakibatkan puluhan rumah warga terendam air, serta kerusakan parah pada fasilitas umum, termasuk sekolah dasar.

Menurut keterangan warga setempat, hujan deras yang berlangsung sejak siang hari menyebabkan meluapnya Sungai Citarum yang melintasi kawasan tersebut. Air sungai yang meluap dengan cepat merendam permukiman warga yang berada di sepanjang bantaran sungai. Ketinggian air mencapai lebih dari satu meter di beberapa titik, memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Air datang dengan sangat cepat, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga," ujar salah seorang warga yang rumahnya terendam banjir.

Banjir juga menyebabkan kerusakan parah pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margaasih. Air bah menerjang bangunan sekolah, merusak ruang kelas, dan menghanyutkan peralatan belajar. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara waktu.

Pemerintah Kabupaten Bandung segera merespons bencana ini dengan mengirimkan tim tanggap darurat ke lokasi banjir. Tim tersebut melakukan evakuasi warga, mendirikan posko pengungsian, dan menyalurkan bantuan logistik kepada para korban.

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu warga yang terdampak banjir," kata Bupati Bandung dalam keterangan persnya.

"Kami juga akan segera melakukan perbaikan terhadap fasilitas umum yang rusak, termasuk sekolah."

Banjir di Rancamalang ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengelola daerah aliran sungai dengan baik. Perubahan iklim yang ekstrem juga menjadi faktor yang memperparah potensi terjadinya bencana banjir.

Hingga saat ini, warga yang terdampak banjir masih membutuhkan bantuan berupa makanan, air bersih, pakaian, dan obat-obatan. Mereka juga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai dan memperbaiki infrastruktur yang rusak agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Load More