SuaraJabar.id - Situs Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendapatkan sorotan khusus dari Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan bahwa pemerintah akan memulai pemugaran situs Gunung Padang.
Meskipun struktur pasti dari situs tersebut belum sepenuhnya terungkap, pemugaran direncanakan tetap dilakukan dengan mengacu pada hasil kajian ilmiah yang tengah berjalan.
"Kita akan percayakan proses pemugaran ini agar situs bisa terawat. Pemugaran seperti ini sudah dilakukan pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan, meski kita tidak memiliki cetak biru asli, kemungkinan tidak bisa dikembalikan 100 persen seperti bentuk awalnya," kata Fadli, dilansir dari Antara, Selasa, (29/4/2025).
Fadli Zon menambahkan, pemugaran akan dilakukan dengan memaksimalkan struktur batuan yang ada. Batu-batu yang telah rebah atau terguling akan didirikan kembali berdasarkan kajian arkeologis.
“Pemugaran bisa dimulai dari struktur batu yang ada. Kajian arkeolog akan menjadi panduan utama. Mudah-mudahan tahun ini bisa mulai dilaksanakan,” ujarnya.
Situs Gunung Padang yang disebut-sebut telah ditemukan sejak 1914, menurut Fadli, masih menjadi fokus kajian. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Penelitian adalah domain BRIN, sedangkan pemugaran menjadi tanggung jawab Kementerian Kebudayaan. Kami akan bekerja berdasarkan hasil kajian ilmiah yang sudah dan akan dilakukan," jelasnya.
Mengenai pendanaan, Fadli menyebutkan bahwa pemugaran dapat dibiayai melalui skema kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.
Baca Juga: Pembersihan Lumpur dan Penyaluran Air Bersih Pasca Banjir di Cianjur Dimulai
Situs Gunung Padang selama ini dikenal sebagai salah satu situs megalitik terbesar di Asia Tenggara dan kerap memunculkan berbagai teori.
Beberapa klaim menyebut situs ini sebagai pusat peradaban tertua di dunia hingga menyamakannya dengan piramida Mesir.
Namun, klaim-klaim tersebut masih menunggu pembuktian melalui penelitian ilmiah yang komprehensif.
1. Penemuan Awal (1914)
Situs Gunung Padang pertama kali dilaporkan oleh arkeolog Belanda, N. J. Krom, pada tahun 1914. Ia mencatat keberadaan struktur batuan yang tidak biasa di puncak bukit Gunung Padang, Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Namun, saat itu temuan tersebut belum mendapat perhatian luas.
2. Eksplorasi Kembali (1979)
Tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) melakukan survei ulang pada 1979 dan mengidentifikasi Gunung Padang sebagai situs megalitik, bahkan disebut sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Situs ini memiliki lima teras yang disusun bertingkat, dengan batu-batu andesit berbentuk persegi panjang yang tersusun rapi.
3. Penelitian Intensif (2011–sekarang)
Minat publik dan ilmuwan terhadap Gunung Padang meningkat tajam setelah tim dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM), dipimpin oleh Danny Hilman Natawidjaja, melakukan penelitian geofisika dan geologi. Hasil sementara mereka menyatakan bahwa struktur di bawah permukaan lebih tua dan lebih kompleks dari dugaan sebelumnya, dengan usia yang diperkirakan mencapai 10.000–20.000 tahun. Ini memicu kontroversi karena bertentangan dengan pemahaman umum tentang kronologi peradaban manusia.
Berita Terkait
-
Pembersihan Lumpur dan Penyaluran Air Bersih Pasca Banjir di Cianjur Dimulai
-
Evaluasi Total MBG Cianjur! Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Seleksi Ulang Semua Petugas
-
Keracunan Massal Pelajar di Cianjur Jadi Alarm, BGN Keluarkan Aturan Baru Soal Sisa Makanan MBG
-
Misteri Keracunan Massal di Cianjur Terkuak? Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Program MBG
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau