Dedi Mulyadi pun kini punya 'bekingan' kuat untuk melawan segala bentuk premanisme di Jawa Barat.
Kang Dedi Mulyadi ini sudah mendapat dukungan penuh dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
"Saya mau ucapkan terima kasih, rasa hormat yang tinggi buat Pak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto yang dengan tegas, memberantas premanisme dan preman yang seringkali berbaju ormas," katanya seperti dikutip dari Instagramnya pada Senin (12/5/2025).
Dukungan penuh dari Presiden dan pemerintah ini akan membuat iklim berinvestasi membaik.
Hal ini karena selama ini pengusaha yang berinvestasi di Jawa Barat 'terusik' dengan kehadiran preman berbaju ormas.
Mereka yang diganggu tak pernah bercerita ke luar karena takut dengan ancaman para preman.
Kondisi inilah yang juga menyebabkan banyak pengusaha yang kabur dan ogah menanamkan modalnya di Jawa Barat.
"Para pengusaha ini banyak yang hari ini terintimidasi, dia tidak mau bercerita ke luar tapi dalam setiap waktu dia harus memberikan konsensi baik uang, pekerjaan maupun produksi, ini yang terjadi dan mereka tidak mau bercerita ke luar," katanya.
Ia pun mendorong kepada para pengusaha untuk tidak takut melaporkan jika diusik oleh preman-preman berkedok ormas.
Baca Juga: Kontroversial Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi, DPRD Jabar Minta Diganti dengan Usaha Keluarga Miskin
Hal itu diharapkan agar iklim produksi di Indonesia tidak terganggu, baik produksi skala UMKM maupun perusahaan besar yang menjadi penggerak ekonomi.
"Saya sejak lama selalu memberikan supporting pada industri yang ada di Indonesia, para pedagang dimanapun berada untuk memiliki rasa nyaman," katanya.
Berbungkus Ormas Bikin Resah
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo resah karena maraknya premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang membuat iklim usaha menjadi tidak kondusif.
Prabowo pun berpesan tidak boleh ada lagi aksi-aksi premanisme berbungkus ormas yang menganggu iklim usaha.
"Tidak boleh aksi-aksi premanisme yang apalagi dibungkus dengan organisasi-organisasi tertentu, mengatasnamakan organisasi-organisasi masyarakat, tetapi justru tidak menciptakan iklim perusahaan yang kondusif," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Penampakan Tali Jemuran Merah Jadi Saksi Bisu Maut Driver Taksi Online di Tol Jagorawi
-
Horor di Tol Jagorawi! Pembunuh Sopir Taksi Online Apes Mobil Mogok, Ditangkap di Makam Keramat
-
Dua Pembunuh Driver Taksi Online di Tol Jagorawi Tergulung! Polisi Bongkar Motif Sadis di Baliknya
-
Pelaku Terungkap! Sopir Taksi Online Tewas di Tol Jagorawi Dibunuh Pelanggan Sendiri
-
Maling Motor di Cibungbulang Babak Belur Dihajar Massa! Ini Detik-detik Penangkapan Dramatisnya