SuaraJabar.id - Bencana alam longsor lumpuhkan Jalan Raya Cipasung - Subang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sejak Sabtu 17 Mei 2025 sore.
Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan tengah menangani peristiwa longsor tepatnya di Kecamatan Selajambe.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 15.15 WIB setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak siang.
Menurut dia, longsoran berasal dari tebing kebun dengan dimensi panjang 30 meter, tinggi 30 meter, dan lebar 15 meter yang menimbun ruas jalan sepanjang 30 meter.
Baca Juga: Sobek Tapi Bangga: Sepatu Butut Siswa SMK Ini Bikin Dedi Mulyadi Kagum Dan Beri Rp 3,5 Juta
Akibatnya, kata dia, akses jalan dari arah Cipasung menuju Subang tertutup total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Meski demikian, tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut,” katanya.
Indra menuturkan, setelah menerima informasi peristiwa tersebut, tim gabungan langsung dikerahkan untuk penanganan darurat di lokasi kejadian.
Langkah awal yang dilakukan adalah pemasangan pembatas dan penanda penutupan jalan, guna mengantisipasi risiko tambahan serta menunggu alat berat untuk pembersihan material longsoran.
“BPBD Kuningan sudah menurunkan tim asesmen untuk menilai kondisi lapangan dan merancang strategi penanganan secara cepat dan efektif,” katanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Barak Militer Seharusnya Untuk Ormas, Dedi Mulyadi Seolah Amini
Indra menuturkan, dua alat berat mulai diterjunkan ke lokasi untuk membersihkan material longsoran pada Minggu (18/5) pukul 09.00 WIB.
Proses pembersihan longsor dipercepat dan akses jalan tersebut sudah bisa terbuka kembali pada pukul 16.30 WIB. Namun belum bisa dilalui kendaraan karena kondisinya masih licin dan berbahaya.
“Masyarakat diminta untuk sementara menggunakan jalur alternatif. Untuk kendaraan roda empat disarankan melewati Palasari-Panawangan-Jamburesi,” katanya.
Indra juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi di wilayah Kuningan.
“Koordinasi lintas sektor akan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga selama masa penanganan,” katanya dilansir dari Antara.
Waspada Longsor: Lindungi Diri dan Keluarga
Musim hujan sering kali membawa risiko bencana alam, salah satunya adalah tanah longsor. Longsor terjadi ketika lapisan tanah yang jenuh air kehilangan kestabilannya dan meluncur turun, sering kali menimpa pemukiman, jalan, atau lahan pertanian.
Tanda-Tanda Awal Longsor
Kenali gejalanya:
- Retakan di tanah atau dinding rumah.
- Pohon atau tiang listrik miring.
- Mata air baru yang tiba-tiba muncul.
- Suara gemuruh dari arah bukit.
- Air keruh yang mengalir dari lereng.
Wilayah Rawan Longsor
- Daerah perbukitan atau pegunungan.
- Lahan miring yang telah dibuka untuk pemukiman atau pertanian.
- Wilayah dengan curah hujan tinggi dan tanah gembur.
Langkah-Langkah Kesiapsiagaan
- Pantau Informasi Cuaca dari BMKG atau pihak berwenang.
- Hindari membangun rumah di tebing atau lereng curam.
- Perkuat lereng dengan tanaman penahan tanah seperti vetiver atau bambu.
- Siapkan tas darurat berisi dokumen penting, obat-obatan, senter, dan makanan ringan.
- Evakuasi segera jika melihat tanda-tanda longsor.
Jika Terjadi Longsor:
- Jauhi lokasi longsor secepat mungkin.
- Jangan berdiri di bawah lereng atau tebing.
- Hubungi BPBD atau aparat setempat untuk penanganan.
Kuningan
Kabupaten Kuningan adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di bagian ujung timur Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Kecamatan Kuningan.
Kabupaten ini berjarak 140 km dari Kota Bandung, 43 km dari Kota Cirebon, dan 225 km dari DKI Jakarta, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Cirebon di utara, Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) di timur, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) di selatan, dan Kabupaten Majalengka di barat.
Kabupaten ini dikenal karena merupakan merupakan tempat dilaksanakannya Perundingan Linggajati. Di Kecamatan Cigugur, beberapa warga merupakan penganut penghayat kepercayaan Sunda Wiwitan.
Kabupaten Kuningan juga merupakan salah satu pintu gerbang masuk Provinsi Jawa Barat dari sebelah timur, bersama dengan Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.
Berita Terkait
-
Sobek Tapi Bangga: Sepatu Butut Siswa SMK Ini Bikin Dedi Mulyadi Kagum Dan Beri Rp 3,5 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Barak Militer Seharusnya Untuk Ormas, Dedi Mulyadi Seolah Amini
-
Berbekal Rp 25 Ribu Panggil Damkar, Siswa SMK Al Amin Diundang Dedi Mulyadi
-
Balita di Cipanas Meninggal Dunia Setelah Tertimpa Tembok Penahan Tanah Ambruk
-
Ini Daftar Nama 13 Korban Tewas Ledakan Maut di Garut
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi