SuaraJabar.id - Jemaah haji lansia asal Garut, Jawa Barat bernama Apang (68) meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), menyampaikan seorang haji laki-laki lanjut usia (lansia) dilaporkan wafat saat melaksanakan kegiatan Rukun Haji.
Kemenag Garut menyampaikan, bahwa selanjutnya jenazah almarhum akan dimakamkan di Makkah, Arab Saudi.
"Iya betul (haji yang meninggal) atas nama Bapak Apang," kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Garut Saepulloh dilansir dari Antara Selasa 10 Juni 2025.
Laporan yang diterimanya, kata dia, seorang haji yang meninggal di Makkah itu merupakan warga Kecamatan Karangpawitan. Terkait meninggalnya, lanjut dia, belum dapat diketahui secara pasti.
Kondisi almarhum, kata dia, dari hasil pemeriksaan kesehatan awal pemberangkatan sampai Makkah sehat dan siap berangkat untuk menunaikan ibadah haji.
"Memang sudah lansia, tapi dari sini saat berangkat kondisinya sehat dan mendapatkan pendampingan," katanya.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kemenag Garut Indra Azwar Mawardi menambahkan seorang haji yang meninggal itu dari Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) Al Hidayah dengan rombongan jamaah JKS 22 asal Kecamatan Karangpawitan, Garut.
Almarhum meninggal dalam usia 68 tahun. "Untuk jamaah yang meninggal sudah dimakamkan di Makkah, yang bernama Apang Sodikin usia 68 tahun," katanya.
Baca Juga: Bangkai Macan Tutul Jawa Ditemukan Membusuk di Garut, Diduga Akibat Jebakan
Ia menyampaikan secara keseluruhan jamaah haji asal Kabupaten Garut sudah melaksanakan rangkaian Rukun Haji dan saat ini sudah pulang ke Makkah usai puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Alhamdulillah jamaah sudah pulang ke Makkah pasca-Armuzna. Jamaah khusus untuk Garut, Alhamdulillah pada sehat-sehat," katanya.
Jamaah haji asal Garut tahun 2025 sebanyak 1.931 orang yang pemberangkatannya dibagi menjadi lima kelompok penerbangan.
Rencana pelaksanaan pemulangan jamaah haji pada gelombang pertama atau Kloter 5 dijadwalkan tiba di Indonesia pada 14 Juni 2025.
Haji
Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka.
Berita Terkait
-
Bangkai Macan Tutul Jawa Ditemukan Membusuk di Garut, Diduga Akibat Jebakan
-
Kawasan Terlarang Makan Korban, Penambang Tewas di Kaki Gunung Guntur Garut
-
Ini Daftar Nama 13 Korban Tewas Ledakan Maut di Garut
-
Ledakan Dahsyat di Garut Tewaskan Belasan Orang, Diduga Saat Pemusnahan Amunisi
-
Bank Mandiri Resmikan Rumah Ekspor Garut: Dorong UMKM Go International
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Warga Bantah Pukul Anak Anggota DPRD di Bogor, Wakil Rakyat dari NasDem 'Keukeuh' Buat Laporan
-
Gerakan Rakyat Desak Jokowi Tanggung Jawab Soal Whoosh: Beban Keuangan Merusak Upaya Ekonomi Prabowo
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta
-
Keajaiban di Balik Insiden KA Purwojaya Anjlok di Bekasi: 232 Penumpang Dipastikan Selamat!
-
Janji Nikah dan Hadiah Palsu! Guru Honorer Pembina Seni di Sukabumi Malah Jadi Predator Anak