SuaraJabar.id - Sebuah tamparan keras dilayangkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kepada jajaran aparat desa. Berkaca dari kisah pilu meninggalnya balita empat tahun bernama Raya di Kabupaten Sukabumi.
Dedi Mulyadi menyoroti betapa tumpulnya kepekaan sosial para pamong desa terhadap penderitaan warga yang berada tepat di depan mata mereka.
Amarah Dedi memuncak saat ia mengungkap sebuah fakta ironis yang menyakitkan: ayah dari balita malang tersebut ternyata adalah tukang pijit langganan sang kepala desa.
Dalam keterangannya dilansir dari Antara, Dedi Mulyadi tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menyebut bahwa berbagai masalah sosial di tingkat desa saat ini muncul akibat ketidakpedulian aparatnya.
Kasus Raya menjadi contoh paling nyata dan menyakitkan. Setelah bertemu langsung dengan ayah Raya, Dedi mendapatkan pengakuan yang membuatnya terheran-heran.
"Bapaknya Raya ternyata tukang pijitnya Pak Kades gitu loh," ungkap Dedi dengan nada tinggi.
Fakta ini memunculkan pertanyaan besar. Bagaimana bisa seorang kepala desa, yang secara rutin berinteraksi dan bahkan mendapatkan jasa pijit dari warganya, sama sekali tidak tahu atau tidak peduli dengan kondisi keluarga yang begitu memprihatinkan?
"Nah sekarang masa pijitin Pak Kades tiap hari dan bapaknya Raya itu kena bronchitis, kemudian ibunya kena TBC, kok enggak sampai diobatin," ujarnya geram.
Tragedi yang menimpa Raya adalah potret nyata dari kemiskinan dan kelalaian yang berlapis-lapis. Berikut adalah rangkaian fakta tragis yang menimpa balita tersebut:
Baca Juga: Tiada Lagi Dana Tunai, Desa di Jabar Bakal Dapat Uang Saham Bank BJB dari Dedi Mulyadi
Penyakit: Raya menderita askariasis, infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang parah. Kondisinya begitu kritis hingga cacing keluar dari hidungnya saat dirawat di rumah sakit.
Kondisi Keluarga: Ayahnya menderita tuberkulosis (TB), sementara ibunya diduga mengalami masalah kesehatan mental yang menyulitkannya memberikan pengasuhan optimal.
Tidak Punya Akses Kesehatan: Keluarga ini tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, membuat mereka terisolasi dari layanan kesehatan gratis yang seharusnya menjadi hak mereka.
Raya akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada 22 Juli 2025, setelah berjuang melawan penyakit yang seharusnya bisa dicegah dan diobati.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa alasan ketiadaan anggaran di tingkat desa seharusnya tidak menjadi penghalang. Ia sudah berkali-kali menyatakan bahwa Pemprov Jabar membuka pintu selebar-lebarnya bagi warga yang membutuhkan bantuan medis darurat.
"Sekarang kalau bicara tidak ada uang untuk berobat, kan saya sudah membuka diri. Udah (silakan) lapor gubernur nanti ditanganin, kan enggak akan ada masalah," ucapnya.
Berita Terkait
-
Tiada Lagi Dana Tunai, Desa di Jabar Bakal Dapat Uang Saham Bank BJB dari Dedi Mulyadi
-
KPAI Lindungi 196 Pelajar yang Diamankan Polisi, Beri Jaminan Tidak Dikeluarkan dari Sekolah
-
7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita
-
Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan karena 1 Kg Cacing, Tapi Sepsis Akibat Infeksi Kronis
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Sambut Gencatan Senjata, Kasih Palestina Siap Bangun Kembali Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza
-
Anggota Propam Pakai Mobil Mewah Pelat Palsu, Mau Hindari Tilang Elektronik?
-
Lawan Politik Uang! Pilkades Digital Resmi Bergulir di Karawang dan Indramayu
-
Pengkhianatan Terdalam, Bos Alfamart Heryanto Habisi Nyawa Karyawati Dina di Ruang Tamu Rumahnya
-
Bupati Purwakarta Panggil Langsung Ajudan yang Viral Selingkuh, Ini Pengakuan Y di Depan Om Zein