Andi Ahmad S
Senin, 08 September 2025 | 20:50 WIB
Longsor melanda obyek wisata Curug Ngebul di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, sehingga wisata air terjun tersebut ditutup sementara selama proses pembersihan material longsoran, Senin, 8/9/2025.ANTARA/Ahmad Fikri.
Baca 10 detik
  • Pesona Curug Ngebul, salah satu surga tersembunyi di Kecamatan Pagelaran, Cianjur.
  • Longsor di Curug Ngebul Cianjur
  • Proses pembersihan material longsor
[batas-kesimpulan]

SuaraJabar.id - Pesona Curug Ngebul, salah satu surga tersembunyi di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat kini lenyap tertimbun duka.

Tebing yang menjulang gagah di sekitarnya runtuh, membawa material longsor yang menelan sebagian besar keindahan air terjun ikonik tersebut. Akibatnya, objek wisata ini ditutup total untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pada Senin (8/9), tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur bersama relawan dan masyarakat setempat memulai perjuangan berat.

Mereka berjibaku membersihkan puing-puing longsor, sebuah tugas yang tidak hanya sulit tetapi juga mempertaruhkan nyawa.

Proses pembersihan material longsor ini jauh dari kata mudah. Camat Pagelaran, Reki Nopendi, mengungkapkan bahwa tim di lapangan harus bekerja ekstra hati-hati.

Material longsor berupa lumpur pekat bercampur bebatuan berbagai ukuran menjadi tantangan utama.

"Upaya pembersihan material longsor dilakukan dengan sangat hati-hati," kata Reki.

Ancaman terbesar datang dari atas. Tebing yang baru saja longsor masih sangat labil.

"Masih banyak batu berjatuhan dari atas tebing," tambahnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Sekda! Cianjur Gelar Lelang Jabatan Massal, 5 Kursi Panas Ini Jadi Rebutan

Tim gabungan diperintahkan untuk waspada penuh dan harus segera menghentikan aktivitas jika hujan kembali turun, karena potensi longsor susulan sangat tinggi.

Plt Kepala BPBD Cianjur, Iwan Karyadi, menegaskan bahwa kajian mendalam sedang dilakukan untuk memetakan potensi bahaya ini.
"Tim BPBD melakukan kajian untuk memastikan kerawanan tebing yang longsor karena cuaca di wilayah selatan Cianjur masih ekstrem," ujar Iwan.

Saat bencana terjadi, keberuntungan masih berpihak karena tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, longsor telah melenyapkan sejumlah fasilitas penunjang yang vital bagi kenyamanan pengunjung.

"Sejumlah fasilitas penunjang di obyek wisata hilang tertimbun longsor seperti kamar mandi dan mushola serta pondok untuk beristirahat pengunjung," jelas Camat Reki Nopendi.

Kini, fokus utama adalah memastikan keamanan lokasi sebelum memikirkan untuk membukanya kembali. Relawan disiagakan di titik-titik rawan untuk melakukan pengawasan dan pelaporan cepat jika terjadi pergerakan tanah lebih lanjut.

"Saat ini kita fokus pembersihan material longsor, sehingga obyek wisata ditutup sementara," pungkas Reki. [Antara].

Load More