- Penyebab gempa Sukabumi-Bogor: Aktivitas sesar aktif dangkal dengan mekanisme geser yang berbahaya.
- Dampak gempa: Guncangan yang terasa kuat, menyebabkan kerusakan ringan pada lima rumah di Kabandungan.
- Sejarah gempa di wilayah tersebut: Wilayah Kabandungan sering dilanda gempa merusak, menunjukkan perlunya mitigasi bencana.
SuaraJabar.id - Wilayah Sukabumi dan Bogor diguncang serangkaian gempa bumi pada 20-21 September 2025, memicu kekhawatiran di kalangan warga.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan cepat memastikan bahwa fenomena ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif dangkal dengan mekanisme geser (strike-slip fault).
Penjelasan ini penting untuk memahami karakteristik gempa di wilayah tersebut dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dilansir dari Antara, menjelaskan bahwa gempa utama berkekuatan magnitudo 4,0 terjadi pada Sabtu (20/9) pukul 23.47 WIB.
Gempa ini berpusat di kedalaman hanya tujuh kilometer di darat, tepatnya di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kedalaman yang dangkal ini menjadi salah satu faktor mengapa guncangan dapat dirasakan cukup kuat di permukaan.
"Berdasarkan bentuk gelombang gempa yang terekam sensor seismik DBJI Darmaga dan CBJI Citeko, gempa ini jelas merupakan gempa tektonik, bukan gempa vulkanik,” tegas Daryono.
- BMKG mencatat bahwa gempa tersebut dirasakan oleh warga di berbagai lokasi dengan intensitas yang bervariasi:
- Intensitas III–IV MMI: Kalapanunggal dan Kabandungan.
- Intensitas III MMI: Pamijahan dan Leuwiliang.
- Intensitas II–III MMI: Bogor.
- Intensitas II MMI: Palabuhanratu dan Depok.
Guncangan gempa yang terjadi menyebabkan kerusakan ringan pada lima unit rumah di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, yang dihuni oleh sekitar 20 jiwa.
Beruntung, tidak ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ini.
Baca Juga: Bogor Ikut Berguncang Hebat! Rangkaian Gempa Dini Hari Terasa Jauh Hingga Pelabuhan Ratu
Analisis BMKG mengidentifikasi bahwa kerusakan bangunan terjadi karena kombinasi dari beberapa faktor hiposenter gempa yang dangkal, kondisi tanah lunak di lokasi terdampak, serta struktur bangunan rumah warga yang belum sepenuhnya memenuhi standar tahan gempa.
Pasca gempa utama, BMKG juga mencatat telah terjadi sebanyak 39 gempa susulan. Gempa susulan terbesar tercatat bermagnitudo M3,8 dan yang terkecil M1,9.
Dari keseluruhan gempa susulan tersebut, lima di antaranya sempat dirasakan oleh masyarakat, menambah kekhawatiran namun juga menunjukkan pelepasan energi secara bertahap.
Daryono menambahkan bahwa gempa merusak di wilayah ini bukanlah kali pertama terjadi.
Sejarah mencatat bahwa Kabandungan dan sekitarnya telah berulang kali dilanda gempa signifikan. Pada Maret 2020, gempa di Kabandungan merusak ratusan rumah.
Kejadian serupa terulang pada Desember 2023, yang menyebabkan kerusakan pada 61 rumah. Bahkan, peristiwa Juli 2000 juga menimbulkan banyak kerusakan di beberapa kecamatan di wilayah ini.
Berita Terkait
-
Bogor Ikut Berguncang Hebat! Rangkaian Gempa Dini Hari Terasa Jauh Hingga Pelabuhan Ratu
-
Waspada! Rentetan Gempa Beruntun Guncang Sukabumi dan Bogor Dini Hari Hingga Sore Tadi
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jawa Barat Sepekan, Ini Daftar Wilayah Terdampak
-
Waspada! BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Angin Kencang 'Kepung' Jawa Barat Sepekan ke Depan
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
Terkini
-
Pahlawan Ojek Makanan Bergizi Gratis: Demi Siswa SD, Paket Dibawa Lewat Jalan yang Rusak Ekstrem
-
Bukan Hanya Tambang Emas, Tim Gabungan Temukan Sarang Narkoba hingga Tempat Karaoke di Gunung Salak
-
Tertinggal 0-2, Adam Alis Cetak Brace Penentu di Menit Krusial Hajar Selangor 3-2
-
Jantung Pahlawan Hutan Berhenti Berdetak: Anggota Gakkum Kemenhut Wafat Saat Jalankan Tugas
-
Bak Menanti Hujan di Musim Kemarau! 4 Link DANA Kaget Rp 260 Ribu Siap Guyur Saldo Anda