Muhammad Yunus
Senin, 29 September 2025 | 16:19 WIB
Ilustrasi emas batangan
Baca 10 detik
  • Antam mengimpor emas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri
  • Langkah lain yang ditempuh oleh Antam untuk memperoleh emas adalah mengajukan penawaran pembelian emas
  • Emas yang diimpor oleh Antam berasal dari perusahaan yang terafiliasi dengan London Bullion Market

SuaraJabar.id - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengimpor emas kurang lebih 30 ton dari Singapura dan Australia untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

“Mungkin sekitar 30-an ton,” ucap Direktur Utama Antam Achmad Ardianto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, yang membidangi BUMN, di Senayan, Jakarta, Senin 29 September 2025.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika disinggung mengenai berapa jumlah emas yang diimpor oleh Antam dari Singapura.

Dia menjelaskan bahwa Antam mengimpor emas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri.

Saat ini, kata dia, tambang emas milik Antam yang berlokasi di Pongkor, Jawa Barat, hanya bisa memproduksi 1 ton emas dalam satu tahun.

Sedangkan, realisasi penjualan emas Antam pada 2024 berada di angka 43 ton. Tahun ini, Antam menargetkan penjualan emas mencapai 45 ton.

Untuk merealisasikan target penjualan tersebut, dia menempuh sejumlah langkah, seperti memanfaatkan emas yang dijual oleh masyarakat ke Antam (buyback).

Buyback adalah kegiatan menjual kembali emas (perhiasan atau logam mulia) yang sebelumnya telah dibeli kepada lembaga atau toko emas yang menawarkannya, dengan menggunakan harga buyback.

“Itu (buyback) menjadi sumber bagi kami untuk dicetak dengan versi yang baru, tetapi hanya dapat 2,5 ton dalam setahun. Kita masih kekurangan emas,” kata Ardianto.

Baca Juga: Dari Kandungan Dijual ke Singapura? Polda Jabar Bongkar Sindikat Keji Perdagangan Bayi

Langkah lain yang ditempuh oleh Antam untuk memperoleh emas adalah mengajukan penawaran pembelian emas kepada perusahaan-perusahaan yang memurnikan emasnya di Antam.

Akan tetapi, penawaran tersebut jarang menemui titik kesepakatan, sebab tersandung oleh pajak dan tidak adanya kewajiban perusahaan tambang untuk menjual emasnya kepada Antam.

“Jadi, tidak ada kewajiban bagi perusahaan tambang yang menambang di Indonesia untuk menjual ke Antam dan B2B (business to business)-nya tidak selalu menguntungkan, maka Antam masuk ke opsi ketiga (impor emas),” katanya.

Ardianto pun memastikan bahwa emas yang diimpor oleh Antam berasal dari perusahaan yang terafiliasi dengan London Bullion Market (LBMA) yang berlokasi di Singapura maupun Australia. Antam, kata dia, membelinya dengan harga pasar.

“Kenapa Antam impor? Karena terpaksa, karena kebutuhan masyarakat besar, sementara sumbernya tidak ada,” ujarnya

Ardianto sekaligus menegaskan bahwa bukan Antam yang mengekspor emas ke luar negeri.

Load More