- Jika menyembunyikan data faktual atau menyampaikan informasi palsu kepada publik
- Dedi melakukan klarifikasi langsung ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Bank Indonesia
- Menurut BI, dana sebesar Rp3,8 triliun yang tercatat per 30 September 2025 bukan deposito
SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan akan memberikan sanksi tegas. Hingga pencopotan jabatan kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Jika terbukti menyembunyikan data faktual atau menyampaikan informasi palsu kepada publik, terutama terkait pengelolaan keuangan daerah.
Pernyataan itu disampaikan Dedi di Bandung, Rabu (23/10), usai dirinya melakukan klarifikasi langsung ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Bank Indonesia (BI) terkait tudingan adanya deposito APBD Jabar senilai Rp4,1 triliun.
“Apabila ada staf saya yang berbohong, tidak menyampaikan fakta dan data yang sesungguhnya, menyembunyikan data yang seharusnya terbuka kepada masyarakat, saya tidak akan segan-segan, saya berhentikan pejabat itu,” tegas Dedi.
Ancaman itu, kata Dedi, berlaku tanpa pandang bulu, bahkan mencakup Sekretaris Daerah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD), hingga Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), jika terbukti melanggar.
Langkah tegas ini diambil setelah muncul pernyataan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam rapat koordinasi bersama Mendagri Tito Karnavian yang menyebut Jawa Barat termasuk dalam 15 daerah yang menyimpan dana APBD di luar bank pembangunan daerahnya.
Namun, hasil klarifikasi Dedi di BI justru menunjukkan hal berbeda.
Menurut BI, dana sebesar Rp3,8 triliun yang tercatat per 30 September 2025 bukan deposito, melainkan saldo giro kas daerah, yang saat ini sudah digunakan untuk pembiayaan berbagai kegiatan.
“Tidak ada uang APBD Jawa Barat yang didepositokan untuk diambil bunganya. Yang ada adalah saldo giro kas daerah dan dana BLUD yang memang dikelola secara mandiri,” jelas Dedi.
Baca Juga: Fakta Iklan Air Pegunungan: Aqua Diduga Pakai Sumur Bor, BPKN Bakal Panggil Direksi
Dengan nada tegas namun santai, Dedi sempat menyampaikan gurauan setelah memastikan tidak ada kesalahan data di internal Pemprov.
“Saya jadi merasa enggak enak. Soalnya tadinya mau ada lowongan sekda, sekarang jadi tidak ada,” ujarnya sambil tersenyum.
Meski demikian, Dedi menegaskan bahwa langkah penegakan disiplin akan tetap berlaku bila ditemukan manipulasi data.
“Transparansi adalah kunci kepercayaan publik. Saya ingin seluruh pejabat di Jabar bekerja jujur dan terbuka,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
Terkini
-
Jawa Barat Zona Merah Keracunan MBG Tertinggi Nasional: Ribuan Anak Jadi Korban!
-
Ini Pejabat Hampir Dipecat Dedi Mulyadi Karena Kasus Data APBD
-
Fakta Iklan Air Pegunungan: Aqua Diduga Pakai Sumur Bor, BPKN Bakal Panggil Direksi
-
Fakta Mengejutkan di Balik Air Aqua: BPKN Siap Bongkar Sumber Aslinya!
-
Soroti Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak, Ketua TP PKK: Pemkab Bogor 'Sentuh' Anak-anak di Garis Kemiskinan