Andi Ahmad S
Selasa, 28 Oktober 2025 | 14:08 WIB
Potret salah satu rumah warga yang terkena dampak di Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang terkena banjir bandang dari Sungai Cisolok, Senin (27/10/2025). (Sukabumiupdate).
Baca 10 detik
  • Banjir bandang di Kampung Tugu Sukabumi sebabkan kerugian harta benda, dokumen penting hilang, dan trauma mendalam bagi puluhan keluarga.

  • Air bah tiba-tiba setinggi pinggang dewasa, membuat warga panik. Salah satu warga sempat kesulitan selamatkan tiga anaknya.

  • Warga menduga tanggul bekas jembatan yang tak dibongkar memperparah banjir setinggi satu meter. Prioritas saat ini: logistik dan dokumen.

SuaraJabar.id - Duka mendalam menyelimuti Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, setelah dilanda banjir bandang pada Senin (27/10/2025).

Amukan Sungai Cisolok telah menyapu bersih harta benda warga, bahkan dokumen berharga seperti KTP dan Kartu Keluarga ikut hanyut terbawa arus.

Bencana ini bukan hanya meninggalkan kerugian materiil, tetapi juga trauma mendalam bagi puluhan keluarga.

Saat ini, warga tampak sibuk membersihkan lumpur tebal yang memenuhi rumah mereka, sisa dari kekuatan air bah yang datang tiba-tiba.

Barang-barang elektronik seperti kulkas, televisi, serta perabotan rumah tangga lain seperti kasur dan pakaian, rusak parah atau bahkan hilang terseret arus deras.

Dilansir dari SukabumiUpdate -jaringan Suara.com, Dudun, salah seorang warga RT 02/01 Desa Cikahuripan, menceritakan detik-detik mencekam saat air bah datang.

"Waktu itu saya lagi di rumah, hujan deras. Tiba-tiba ada orang teriak, air datang dari arah jembatan. Pas saya keluar, air sudah besar sekali," ungkapnya pada Senin (27/10/2025).

Dalam kepanikan, Dudun mengaku hanya sempat menyelamatkan ketiga anaknya.

"Anak saya tiga, alhamdulillah dua bisa selamat, satu perempuan sempat terjebak dan di evakuasi warga. Air sudah sepinggang orang dewasa waktu itu. Alhamdulillah selamat,” ujarnya.

Baca Juga: Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta

Kerugian yang dialami Dudun sangat besar. "Mobil saya kuncinya hilang, dompet berisi dokumen juga belum ketemu. Motor dua unit alhamdulillah tidak kebawa, tapi kulkas, TV, surat-surat semua hilang," kata dia.

Asep (52), pemilik toko onderdil motor di sekitar lokasi, memberikan perspektif lain mengenai penyebab banjir.

Menurutnya, ketinggian air saat kejadian mencapai sekitar 1 meter, namun kondisi ini diperparah oleh adanya tanggul yang seharusnya sudah dibongkar.

"Kesalahannya dari tanggul sana yang bekas jembatan balie kan saya suruh bongkar gak di bongkar - bongkar jadi airnya tertahan, nah ini akibat jembatan itu sehingga air naik ke sebelah sini. Kalau naik 1 meteran," kata Asep.

Pasca-banjir bandang, kebutuhan mendesak bagi warga korban adalah bantuan logistik seperti makanan, air bersih, pakaian layak pakai, serta kebutuhan sandang dan pangan lainnya.

Selain itu, pemulihan dokumen-dokumen penting seperti KTP, Kartu Keluarga, dan surat-surat berharga lainnya menjadi prioritas utama yang memerlukan perhatian cepat dari dinas terkait.

Load More