SuaraJabar.id - Calon Presiden petahana Joko Widodo tak bosan-bosan untuk mengingatkan para pendukungnya agar tak mudah percaya dengan berita hoaks yang bertebaran di media sosial dan kian masif jelang pencoblosan Pilpres pada 17 April 2019.
Saat menggelar kampanye akbar di Depok, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019), Jokowi pun kembali menangkis serangan hoaks dan fitnah yang menudingnya sebagai kader Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Di bawah banyak fitnah hoaks komplit ke saya PKI. Tapi saya diam, hari ini saya jawab. PKI itu dibubarkan 1965, saya lahir 1961, waktu itu saya baru umur 4 tahun, masa PKI balita, apa ada PKI balita? Itu yang mau fitnah enggak mikir," kata Jokowi di hadapan pendukungnya.
Selain difitnah sebagai kader PKI, Jokowi mengaku keluarganya pun ikut-ikutan terkena fitnah. Ia meminta seluruh pihak agar mengecek silsilah keluarganya di Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga:KPU Mendadak Rapat Surat Suara Jokowi Tercoblos di Malaysia
"Dicek saja, tabayun-lah di Solo rumah saya deket masjid. Kan gampang banget jama sekarang terbuka, ini kok ditutupi. Keluarga besar saya muslim jangan langsung difitnah PKI," jelas Jokowi.
Lanjutnya, fitnah itu juga masuk di wilayah Depok. Tak hanya fitnah PKI, tapi hoaks kalau 01 menang azan dilarang, dan LGBT dilegalkan. Menurut dia, fitnah ini sangat jelek dan tanpa ada tata krama.
"Toh cawapres 01 ketua MUI (Ma'ruf Amin). Di mana logikanya? mikir. Ada-ada saja," ucap Jokowi.
Jokowi menambahkan, dari hasil survei berita hoaks itu ada 9 juta orang percaya isu tersebut. Dia pun meminta kepada pendukungnya untuk meluruskan dan menjelaskan kepada masyatakat.
"Tanggal 17 April tinggal 6 hari lagi, kampanye tinggal 2 hari lagi. Jangan sampai kita goyah. Ajak mereka berbondong-bondong untuk datang ke TPS. Pakai baju putih, kalau enggak punya enggak apa-apa," pungkasnya.
Baca Juga:Prediksi Menara Digital: Prabowo - Sandiaga Unggul 11 Persen
Kontributor : Supriyadi