PVMBG Ungkap Misteri Sungai Bawah Tanah di Lubang Raksasa Sukabumi

Lubang raksasa ini merupakan yang kedua kalinya muncul di kampung yang sama di Sukabumi

Bangun Santoso
Senin, 29 April 2019 | 14:15 WIB
PVMBG Ungkap Misteri Sungai Bawah Tanah di Lubang Raksasa Sukabumi
Lubang raksasa di Sukabumi. (Antara)

SuaraJabar.id - Tim PVMBG Badan Geologi melakukan pemeriksaan atas munculnya lubang raksasa di Kampung Legoknyenang RT 05/02, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (28/4/2019).

Dari pemeriksaan itu, Badan Geologi menemukan bahwa lubang berdiameter 10 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter ini terbentuk karena adanya sungai bawah tanah.

Diperkirakan pada zaman dulu sungai tersebut awalnya sungai biasa, namun tertutup endapan hasil letusan gunung api.

Pejabat Fungsional Perekayasa Utama Badan Geologi KESDM, Eddy Mulyani menjelaskan, aliran batuan piroklastik atau yang biasa orang menyebutnya aliran awan panas dan belum terkonsolidasi sebagian, karena ada yang berupa abu, ada juga yang berupa kerikil-kerikil.

Baca Juga:Alamiah, Lubang Raksasa di Sukabumi Muncul karena Longsor dan Hujan Deras

"Melalui celah-celah itulah air bisa masuk merembes. Karena kalau batuan yang sifatnya abu dan lekat, air tidak bisa masuk. Jadi, antar lapisan atau lapisan yang di dalamnya hanya ada kerikil atau krakal itu, sehingga air masuk ke situ lama-lama membesar mengerosi bagian-bagian pinggir dan menjadikan sebagai sungai bawah tanah atau sungai bawah awan panas," ujar Eddy seperti dilansir dari Sukabumiupdate (jaringan Suara.com), Senin (29/4/2019).

Eddy mengungkapkan, air yang mengalir di sungai bawah tanah bersumber dari pergunungan ditambah rembesan air dari pesawahan.

"Awan panasnya itu basah sekali. Basah lekat sulit ditembus, cuman kalau mengandung kerikil-kerikil akan mudah larut dan mudah ditembus oleh air," ujar dia.

Menurut Eddy, untuk menentukan usia dari endapan gunung api tersebut harus melalui metode tertentu.

"Ini endapan gunung api dari Gunung Gede. Biasanya untuk menentukan umurnya itu dilihat dari arang diambil lalu di bawa ke lab. Kalau terlalu tua harus dilihat dari batuan yang kerasnya. Dengan metode tertentu ketahuan berapa usianya," terangnya.

Baca Juga:Heboh Lubang Raksasa Muncul di Sukabumi, Diameter 16 Meter

Lubang tersebut merupakan yang kedua kalinya terbentuk di kampung tersebut. Awalnya lubang serupa terjadi pada 2018 lalu. Jarak antara dua lubang ini beredekatan, namun lubang yang kali ini lebih besar bahkan beberapa meter lagi mencapai jalan lingkungan yang biasa dilalui warga.

Tak hanya itu, lubang tersebut juga menyebabkan tiang listrik miring hingga memutus aliran listrik ke sejumlah rumah di kampung tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak