SuaraJabar.id - Massa berpakaian hitam menodai perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day di Bandung, Jawa Barat, Senin (1/5/2019) kemarin. Mereka melakukan aksi vandalisme mulai dari merusak sejumlah fasilitas publik hingga corat-coret.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun angkat bicara terkait insiden itu. Menurutnya, dalam menyampaikan pendapat atau aksi demonstrasi, haruslah taat pada aturan yang berlaku.
Jika seperangkat aturan yang berlaku telah dilanggar, maka telah melanggar hukum. Tentu ada konskuensinya dan hukum akan berindak.
"Jika kita menyampaikan gagasan atau pendapat, tapi dengan cara melanggar hukum, mengganggu ketertiban umum, menciderai warga yang tidak bersalah, maka hukum akan bertindak," cuit pria yang akrab disapa Kang Emil dalam unggahan Instagramnya @ridwankamil, Kamis (2/5/2019).
Baca Juga:Ratusan Pelaku Vandal May Day di Bandung Dibotaki Secara Massal
Diketahui, massa berpakaian serba hitam tersebut didominasi oleh pelajar. Tak hanya itu, momentum May Day mereka gunakan untuk menyuarakan pendapat dengan cara tak pantas yang diduga dimanfaatkan oleh oknum.
"Kemarin aksi damai buruh di #Mayday dikotori oleh kelompok baju hitam-hitam ini, kebanyakan pelajar. Mengaku mendukung buruh di #Mayday tapi malah dengan merusak mobil buruh, merusak warung, pos polisi, mencoreti mobil warga, artinya mereka hanyalah ingin membuat keributan semata. Sebagian besar pelajar ini banyak yang tidak tahu apa-apa. Kemungkinan hanya dimanfaatkan oleh oknum,".
Sebelumnya, terjadi kericuhan antara sekelompok remaja dengan polisi. Massa tersebut melakukan aksi vandalisme kepada sejumlah mobil dengan cat semprot dan ada juga yang kedapatan membawa senjata tajam.
Usai kericuhan itu, aparat Polrestabes Bandung menggunduli kepala ratusan remaja yang melakukan aksi vandalisme pada saat perayaan hari buruh yang terpusat di area Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (1/5/2019).
Ratusan remaja yang terdiri dari pelajar SMP, SMA maupun mahasiswa dikumpulkan di Mako Polrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, untuk melakukan pendataan sambil digunduli.
Baca Juga:May Day di Bandung, Ratusan Orang Dibekuk Polisi karena Ulah Vandalisme
"Kita kumpulkan di sini untuk pendataan identitas dan tujuan mereka ikut aksi ini," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema seperti dilansir Antara.