SuaraJabar.id - Warga Kampung Benda, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dikagetkan dengan penemuan seorang pelajar SMP yang tewas dalam kondisi tergantung di sebuah pohon mangga yang terletak di halaman sebuah sekolah PAUD di daerah itu pada Kamis (2/5/2019).
Korban diketahui berinisial RA (14) seorang pelajar salah satu SMP di Cicurug.
Salah seorang warga, Asep Jamaludin (34) mengungkapkan, penemuan siswa SMP yang diduga gantung diri itu pertama kali diketahui pada pukul 05.00 WIB oleh seorang tukang ojek.
"Saya mau buang sampah pada saat itu saya dikasih tahu oleh tukang ojek bernama Suhendi," ujar Asep kepada sukabumiupdate.com (jaringan Suara.com).
Baca Juga:Pria Asal Iran Gantung Diri di Bandara Soetta, Wajahnya Penuh Lendir
Asep kemudian memberitahukan hal itu kepada Umi Tati yang selalu membersihkan halaman sekolah PAUD tersebut. Umi Tati bergegas menuju PAUD dan ternyata, pelajar yang ditemukan tewas tergantung di pohon mangga itu adalah cucunya.
Sekitar pukul 05.30 WIB, korban diturunkan oleh warga dan kejadian ini langsung dilaporkan ke polisi.
Usai korban diturunkan, polisi langsung melakukan olah TKP. Namun pihak keluarga menolak saat jasad korban akan dibawa ke RSUD Sekarwangi untuk visum luar.
Jasad korban pun dibawa ke rumah duka yang berada tak jauh dari TKP. Jenazahnya akan dimakamkan di TPU Sirnaraga Desa Benda, Kecamatan Cicurug.
Kerap Dimarahi dan Dipukul Ayah
Baca Juga:Kerap Bilang Ingin Mati, Nenek Legi Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri
Sementara itu, dari pengakuan uwak atau bibi korban, Nurlaela Sari, empat hari sebelumnya RA sempat mendatanginya. Kepada Nurlaela, RA bercerita tak tahan lagi tinggal bersama ayahnya yang kini sudah memiliki istri lagi.
"Empat hari lalu RA ini ke rumah saya, nangis dan cerita sudah tak tahan lagi tinggal sama ayahnya yang sekarang sudah punya istri lagi," ungkap Nurlaela.
Kepada Nurlaela, korban mengaku sering dimarahi oleh ayahnya bahkan pernah dipukul.
"Hal itu yang membuat RA tak betah dan ingin pindah," ujarnya.
Nurlaela mengaku sudah menyampaikan kejadian ini kepada Dewi, ibu kandung korban yang kini bekerja sebagai TKW di Hongkong. Ibu kandungnya sangat berduka dan terpukul serta meminta kasus kematian anaknya ini diusut tuntas.
"Ibunya yang masih kerja di Hongkong nelpon ke saya. Dia pengen kasus ini diusut tuntas supaya ketahuan penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu," tukas Nurlaela.