SuaraJabar.id - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi Tomy Suswanto harus dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat usai mengawal proses pleno rekapitulasi penghitungan suara tingkat Provinsi Jawa Barat di Bandung pada Kamis (16/5/2019).
Tommy harus dirawat intensif setelah divonis dokter mengidap penyakit asam lambung.
Komisioner Bawaslu Kota Bekasi bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Choirunnisa Marzoeki, mengatakan Tommy sempat menolak dibawa ke rumah sakit.
Namun, kondisi fisiknya yang terus mengalami penurunan memaksa lembaga pengawas pemilu ini harus membawa ke rumah sakit untuk proses penyembuhan.
Baca Juga:Kalah Telak di Provinsi Jawa Barat, Jokowi Masih Unggul 14,1 Juta Suara
"Memang sejak Senin kemarin beliau sudah izin tidak masuk kantor karena kondisinya kurang sehat. Karena sudah makin parah, terpaksa hari ini dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif," kata Nissa kepada Suara.com.
Bawaslu sendiri akan terus memantau perkembangan Tomy selama menjalani proses penyembuhan, termasuk memenuhi apa-apa yang dibutuhkannya.
"Tentu karena ini berkaitan langsung dengan Ketua kami, maka kita akan memperhatikan betul. Kami berharap beliau segera membaik dan kembali lagi menjalankan tugas-tugas yang masih tersisa," tukas Nissa.
Selain Tomy, Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Bekasi utara, Budi Setiawan juga mengalami hal serupa. Budi lebih dulu tumbang usai menyelesaikan pleno rekapitulasi perhitungan suara tingkat kecamatan belum lama ini.
Awalnya, Budi mengalami pembengkakan di bagian paha dan betisnya. Penyakit yang tak urung sembuh memaksa Budi untuk dilarikan ke RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, pada Selasa (14/5/2019) kemarin lusa.
Baca Juga:Jokowi Kalah 5,3 Juta Suara dari Prabowo di Provinsi Jawa Barat
Pihak rumah sakit menyebutkan jika Budi kelewat lelah selama beberapa minggu kebelakang hingga mengalami pembengakakam di tubuhnya. Tim medis memvonis jika Budi juga mengidap penyakit lemah jantung. Penyakit itu timbul selama melaksanakan serangkaian proses pengawasan pemilu serentak 2019 di wilayahnya.
"Awalnya kaki bengkak, enggak sembuh, takut ada apa-apa ya dibawa ke rumah sakit. Katanya dokter sih lemah jantung, karena faktor kelelahan," jelas Nissa.
Demi mempercepat proses penyembuhannya Bawaslu menganjurkan Budi untuk istirahat total. Nissa menyebut jika seluruh pengobatan terhadap Budi di RSUD Kota Bekasi seluruhnya akan ditanggung Bawaslu sampai pada proses pemulihan.
Sebelumnya, kondisi serupa juga dialami Ketua KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni. Ia terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi pada Rabu (8/5/2019) sore.
Nurul diduga kelelahan selama mengikuti proses rekapitulasi suara pemilu. Nurul pun akhirnya menuruti saran dokter untuk beristirahat total. Karena, jika terus dipaksakan, maka kesehatannya akan menurun drastis.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah