SuaraJabar.id - Aparat Polresta Depok akhirnya berhasil membekuk Tika alias SN, ibu tiri bocah perempuan bernama Caca alias SA (10). Penangkapan itu dilakukan lantaran Tika terkait kasus penganiayaan dengan menyiram air panas hingga wajah korban melepuh.
Perempuan itu dibekuk bersama sang suami berinisial UC di kawasan pintu keluar Tol Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019) malam.
"Anggota kami juga menangkap UC sang suami, dan rekannya yang bernama VV," kata Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok Komisaris Deddy Kurniawan di Polresta Depok, Jumat (31/5/2019).
Menurutnya, penangkapan ini dilakukan setelah polisi mendapatkan kabar jika tersangka telah memesan tiket bus di salah satu PO Bus AKAP. Ia bersama suaminya hendak kabur ke Yogyakarta.
Baca Juga:Disiram Air Panas Ibu Tiri, Pemkot Depok Tanggung Biaya Pengobatan Caca
"Didapatkan informasi bahwa pada Rabu siang, pelaku Tika memesan tiket bus di salah satu PO Bus AKAP. Mereka hendak bertolak ke luar kota dengan jurusan Terminal Semin, Gunung Kidul, DI Yogyakarta," kata Deddy.
Sebelumnya, Caca yang merupakan anak perempuan yatim piatu menjadi korban penyiksaan ibu angkatnya. Aksi penganiayaan itu terjadi di rumah mereka di Jalan Limon, Pangkalan Jati Cinere, Depok, Jawa Barat pada Selasa (28/5/2019).
Selain disiksa, Caca juga mendapatkan penyiraman air panas hingga wajahnya melepuh.
"Anggota Reskrim Polsek Limo mendapat berita ada kasus penyiraman air panas terhadap anak angkatnya sendiri sudah ramai di media sosial tersebut segera mendatang lokasi kejadian," kata Kapolsek Limo Kompol Iskandar saat dikonfirmasi, Selasa (28/5/2019) di Depok.
Korban ketika ditangani mengalami luka melepuh di wajahnya dan sudah dirawat untuk menjalani perawatan di RS Fatmawati. Akibat luka-luka yang dideritanya, Caca diduga disiksa oleh ibu titinya.
Baca Juga:Disiram Air Panas Ibu Angkatnya, Tubuh Bocah 10 Tahun Ini Melepuh Parah
Iskandar mengatakan, peristiwa tersebut terjadi dua hari lalu, karena iba terhadap korban.
"Laporan baru sekarang dibantu para tetangga korban yang merasa kasihan melihat korban disiksa," tuturnya.
Kontributor : Supriyadi