SuaraJabar.id - Istana Kepresidenan Bogor tidak terlepas dari perjalanan panjang almarhumah Ani Yudhoyono, saat mendampingi sang suami, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY selama menjabat sebagai Presiden RI ke-6, pada periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Tempat ini pun menyimpan banyak kenangan bagi Ani Yudhoyono bersama pendiri Partai Demokrat itu. Pemilik nama asli Kristiani Herrawati itu, dikenal hobi fotografi yang tidak jarang mengambil spot foto di sekitaran Istana Kepresidenan dan Kebun Raya Bogor.
Hal itu seperti yang dikatakan mantan Kasubag Rumah Tangga dan Protokol Istana Kepresidenan Bogor Endang Sumitra.
Menurut Endang, Ani Yudhoyono memang sangat tertarik dengan keindahan dan kekayaan flora fauna yang ada di lokasi tersebut.
Baca Juga:Liang Lahad Ani Yudhoyono Dibuat Lebih Lebar 30 Sentimeter
"Keindahan kekayaan alam nusantara yang dia bisa kenalkan kepada khalayak hal-hal yang istimewa, bunga eksotis asli Indonesia, hampir semua yang menarik dan unik beliau suka," kata Endang, saat dihubungi Suara.com, Sabtu (1/6/2019).
Untuk flora atau tumbuhan, Ani Yudhoyono menyukai hal-hal yang unik dan indah dijadikan objek fotonya.
Sedangkan fauna atau hewan, hampir semua baik yang dipelihara Istana Kepresidenan Bogor maupun yang liar pernah dibidik oleh kameranya.
"Ada pohon talas tumbuh di atas pohon beringin besar, itu salah satu objek yang diambil beliau, kan aneh ya objek seperti itu. Kalau hewan hampir semua hewan hidup yang dipelihara atau yang liar di sekitar Istana dan Kebun Raya Bogor. Pokoknya beliau itu suka on the spot mengambil gambarnya, yang alami," ungkapnya.
Di lain sisi, Endang yang sempat mendampingi SBY dan Ani Yudhoyono selama dua periode itu masih teringat oleh pesan almarhumah. Kala itu, Ani Yudhoyono memberinya pesan untuk menulis buku.
Baca Juga:Karangan Bunga Dukacita untuk Ani Yudhoyono
"Saya punya kesan sendiri ketika mendampingi ibu Ani berkeliling Istana Bogor. Setelah selesai, beliau tanya ke saya, pak bapak tulis buku tidak? Saya bilang izin bu, belum bu. Terus kata beliau, pak tulis pak, kalau bapak sudah tidak ada, tidak ada lagi yang bisa bicara seperti bapak. Itu kenangan saya, tapi sampai sekarang saya belum nulis bukunya," tambah Endang.
- 1
- 2