SuaraJabar.id - Polres Cianjur, Jawa Barat, akhirnya dapat melakukan sistem satu arah alias one way menuju Bogor, setelah ribuan kendaraan terjebak macet total selama 12 jam di jalur Puncak - Cianjur, Sabtu (8/6/2019) malam.
Ribuan pengguna jalan dapat melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi setelah kendaraan pengurai arus memasuki Jalan Raya Cipanas, tepatnya mulai dari Pos Pam II Cikanyere, memberlakukan sistem satu arah menuju Bogor.
Sistem one way itu upaya terakhir mengurai antrean sepanjang 25 kilometer dengan "ekor" antrean mencapai Jalan Raya Cugenang.
Selang beberapa menit pemberlakukan satu arah, volume kendaraan mulai berkurang, meskipun kembali tersendat karena tingginya volume kendaraan pemudik yang berbaur dengan pendatang setelah berlibur ke sejumlah tempat wisata di kawasan Puncak - Cianjur.
Baca Juga:Jalur Puncak - Cipanas Macet Total Malam Ini, Puluhan Sniper Siaga
Sementara arus lalulintas di sepanjang jalur Cianjur - Bandung, tepatnya menuju arah Bandung atau sebaliknya yang sempat mengalami peningkatan dan antrean panjang, mulai mencair menjelang malam.
Itu setelah petugas di Pos Pam X memberlakukan penyekatan dan beberapa kali pemberlakuan satu arah menuju Bandung.
Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Soliyah mengungkapkan berbagai upaya rekayasa arus yang dilakukan ratusan petugas akhirnya dapat mencairkan antrean yang mengular sejak pagi menjelang siang.
Bahkan, penyekatan roda dua yang diduga penyebab kroditnya jalur tersebut dengan cara satu jalur serta diarahkan ke rest area membuahkan hasil.
"Ratusan petugas diturunkan untuk mengurai kemacetan salah satunya menerapkan satu jalur untuk sepeda motor yang banyak memotong dan menguasai jalan. Selang beberapa saat pemberlakuan penyekatan, baru dapat diberlakukan satu arah menuju Bogor," katanya.
Baca Juga:Jalur Puncak - Cipanas Macet Total, Anak-Anak Pemudik Main di Pinggir Jalan
Pihaknya belum dapat memastikan berapa lama sistem satu arah akan diberlakukan karena volume kendaraan pemudik yang berbaur dengan pendatang menuju arah Bogor dan seterusnya masih tinggi.
"Kami lihat situasi, kalau sudah mulai normal, baru akan diberlakukan jalur secara normal," katanya.