Tangisi Pusara Bripka Rahmat Efendy, Tito: Bukakan Pintu Surga Ya Allah

"Yang tenang ya pak, buka kan pintu surga. Ya Allah. Bapak yang tenang ya, " ucap Tito di pemakaman.

Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 26 Juli 2019 | 18:26 WIB
Tangisi Pusara Bripka Rahmat Efendy, Tito: Bukakan Pintu Surga Ya Allah
Prosesi pemakaman Bripka RE di TPU Jonggol. Bogor, Jawa Barat. (Suara.com/Supriyadi).

SuaraJabar.id - Suasana pemakaman Bripka Rahmat Efendy di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (26/7/2019), dihiasi tangis keluarga terutama istri, orangtua, dan anak almarhum. Pemakaman Bripka Rahmat dilaksanakan secara kedinasan Polri.

Pantauan Suara. com di pemakaman, Tito Aulia Efendi anak kedua dari almarhum Bripka Rahmat tak berhenti meluapkan kesedihan di pusaran sang ayah.

"Yang tenang ya pak, bukakan pintu surga Ya Allah. Bapak yang tenang ya, " ucap Tito di pemakaman.

Prosesi pemakaman Bripka RE di TPU Jonggol. Bogor,  Jawa Barat. (Suara.com/Supriyadi).
Prosesi pemakaman Bripka RE di TPU Jonggol. Bogor, Jawa Barat. (Suara.com/Supriyadi).

Deni Syahputra, kakak kandung almarhum Bripka Rahmat mengatakan, sosok keluarga yang tidak membedakan orangtua dari istri dan orangtuanya. Kata dia, dua-duanya tidak membedakan bahkan saudaranya.

Baca Juga:Pesan Terakhir Bripka RE, Minta Rekan-rekannya Kompak Rawat Burung

Prosesi pemakaman Bripka RE di TPU Jonggol. Bogor,  Jawa Barat. (Suara.com/Supriyadi).
Prosesi pemakaman Bripka RE di TPU Jonggol. Bogor, Jawa Barat. (Suara.com/Supriyadi).

"Di tempat kerjanya pun sama suka membantu dan sosoknya selalu perhatian," ucap Deni sambil menangis.

Pihak keluarga berharap, atas kejadian ini meminta hukum seadil-adilnya dan diproses secara hukum yang berlaku. "Saya minta seadil-adilnya pelaku dihukum, " ucapnya.

Diketahui, tragedi berdarah bermula setelah Bripka Rahmat dan Brigadir Rangga terlibat cekcok di Polsek Cimanggis pada Kamis (25/7/2019) sekira pukul 20.30 WIB. Rangga meminta agar keponakannya berinisial FZ dibebaskan setelah ditangkap Bripka Rahmat terlibat aksi tawuran.

Namun, saat itu, Rahmat menjawab dengan nada keras, jika proses sedang berjalan dan FZ tidak bisa dibebaskan begitu saja karena membawa sajam berupa celurit. Diduga kandung emosi, Brigadir Rangga ternyaa mengeluarkan senjata api jenis HS 9 dan langsung memberondong tujuh tembakan ke tubuh Rahmat.

Terkait penembakan itu, Rahmat pun tewas seketika di ruangan SPKT Polsek Cimanggis dengan luka di bagian dada, leher, paha dan perut.

Baca Juga:Motif Brigadir Rangga Tembak Mati Bripka RE, Tak Mau Keponakan Ditahan

Buntut dari kasus tersebut, Brigadir Rangga lalu ditangkap dan telah digelandang ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait kasus pembunuhan terhadap sesama anggota polisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini