SuaraJabar.id - Persoalan belum terbayarnya gaji guru honorer sekolah dasar (SD) selama tiga bulan di Kota Depok, Jawa Barat mendapat simpati Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut, lantaran banyak guru honorer yang belum menerima gaji tersebut terpaksa mengutang sana-sini. Bahkan, menurut Pradi, tak sedikit yang motornya ditarik leasing karena kesulitan mengangsur.
"Banyak sekali guru honorer yang belum dapat gaji, keterlambatan ini ada guru yang mengutang dan motornya yang ditarik leasing. Kami sangat prihatin sekali," katanya di Balai Kota Depok pada Kamis (8/8/2019).
Pradi menjelaskan, persoalan keterlambatan gaji guru honorer ini bukan karena tidak ada uang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Depok untuk membayar. Namun disebabkan sistem input data guru yang belum sinkron.
Baca Juga:Gaji Guru SD Honorer Tiga Bulan Belum Cair, DPRD Depok: Masalah Klise
Lantaran itu, ia berharap ke depannya ada server untuk menyimpan data base guru honorer di tingkat SD dan SMP, sehingga tidak ada keterlambatan pemberian gaji.
"Input data belum sinkron, kami upayakan minggu depan sudah selesai semua. Berkaitan soal server untuk menyimpan data para guru, akan dianggarkan sehingga bisa digunakan dan tidak ada keterlambatan pencairan gaji guru," katanya.
Sementara itu, guru honorer SD di Depok, Mangesti Fitri (36) mengaku belum mendapatkan gaji sejak Juni 2019 hingga sekarang.
“Terakhir, dapat uang THR aja. Selebihnya, sudah nggak terima lagi,” kata Fitri.
Fitri mengatakan, selama belasan tahun mengajar, baru kali ini mengalami keterlambatan pembayaran gaji selama berbulan-bulan.
Baca Juga:Kisah Guru Honorer Nining Tinggal di WC Sekolah Berakhir Manis
“Biasanya sih telat paling lama seminggu,” kata Fitri.
Fitri mengatakan, berdasar informasi yang didapatnya, pembayaran gaji mengalami keterlambatan karena ada persoalan dalam proses input dari pihak sekolah ke Pemkot Depok.
“Informasinya sih karena operatornya yang telat input,” kata Fitri.
Meski begitu, Fitri berharap proses pencarian bisa segera dilakukan mengingat kebutuhan rumah tangga yang tidak bisa dikesampingkan.
Kontributor : Supriyadi