Menanggapi hal tersebut, Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Hasri mengaku pihaknya masih melakukan kajian mendalam soal infrastrukturnya.
"Terakhir kami melakukan perbaikan pada tahun 2018 lalu. Namun, Maret 2019 kembali longsor. Dan sampai sekarang belum kami perbaiki karena ada beberapa kajian," kata Hasri, Selasa (27/8/2019).
Ia menjelaskan, alasan keterlambatan pembangunan itu karena masih menunggu hasil kajian kontur tanah. Sebab, belum lama ini, usulan kajian kontur tanah sudah diserahkan ke pihak akademisi di Universitas Indonesia.
Kemungkinan, tambah dia, hasil kajian itu akan selesai sekitar 1 sampai 2 minggu ke depan.
Baca Juga:8 Bulan Diperbaiki, Jembatan Cipamingkis Bisa Dipakai Lagi
"Kalau sudah selesai kajian itu dibahas, maka akan segera dibangun kembali kontur tanah yang kembali amblas," katanya.
Hasri menambahkan, Jembatan Cipamingkis terakhir diperbaiki pada April 2018 dengan anggaran sebesar Rp 1 miliar dari APBD Kabupaten Bekasi.
Dana itu diperuntukan membangun permukaan jalan yang ambruk karena longsor. Namun, sekarang ini belum ada perbaiki lagi, karena masih menunggu kajian kontur tanah.
"Perbaikan jalan itu sepanjang 30 meter," katanya.
Dan tahun 2019, anggaran perbaikan kerusakan jalan di Jembatan Cipamingkis kata dia, tetap diberikan. Menurut dia, biaya pembangunan bertambah sedikit dari Rp 1 miliar.
Baca Juga:Binamarga Uji Kelayakan Jembatan Cipamingkis
Dia menegaskan, perbaikan ini bukan mengarah kepada jembatan, akan tetapi kepada lokasi tanah yang longsor.