SuaraJabar.id - Roni Andriawan (39), ayah tiri bayi yang tewas mengenaskan karena dianiaya rupanya dikenal mempunyai kelainan seksual.
Suami siri dari DA (39) itu diungkapkan Sadi Supriyadi (38), warga Kampung Ceper RT 03/02, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mempunyai kelainan seksual. Hal itu terungkap ketika Sadi mendapatkan penuturan dari istri Roni sebelum DA.
"Iya, dia (pelaku) rada aneh, punya kelainan seksual. Kalau berhubungan suami istri, itu katanya istrinya sering dipukul terlebih dahulu. Itu sih saya kata mertuanya," kata warga Kampung Ceper RT 03/02, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini, Kamis (29/8/2019) kepada suara.com.
Perlakuan D terhadap istrinya itu membuat tidak nyaman. Sehingga, Roni kerap kawin cerai dengan perempuan-perempuan lain yang dijadikan istri.
Baca Juga:Pengakuan Ayah Tiri Pembunuh Bayi ke Tetangga: Anaknya Dimakan Gendoruwo
"Wah, nikah sudah lebih 10 kali, kawin cerai mulu, paling lama itu dua bulan sama istri pertamanya. Pada enggak kuat dengan sikapnya," kata dia.
Hubungan Roni dengan DA sendiri, kata Sadi, baru berjalan selama enam hari. Danisa dinikahi secara siri oleh Roni.
"Nikahnya juga kami tidak tahu, tiba-tiba bawa istri lagi, (DA) punya anak satu. Kalau Roni punya anak cuma satu dari sekian banyak mantan istrinya," jelas pria yang pernah dekat dengan Roni ini.
Sebagai informasi, Roni merupakan seorang pedagang yang menjual es kelapa dan warung makan. Ia mempunyai tiga ruko dalam bisnis itu. Kini, ruko dengan rolling door berwarna merah itu telah di garis polisi. Roni pun telah ditahan oleh Polsek Serang Baru.
Berdasarkan keterangan polisi, Roni tega menghabisi anak tiri perempuannya lantaran kesal. Sebab, D sedang sakit dan rewel. Roni sempat memberikan sejumlah obat-obatan tradisional kepada D berupa air kelapa hijau. Namun D tetap rewel hingga Roni menghabisi nyawa D dengan melempar ke tembok sebanyak 3 kali.
Baca Juga:Balita 15 Bulan Tewas Mengenaskan Usai Dibanting Ayah Tiri di Bekasi
Akibat kejadian itu, organ otak sang bayi terjadi perdarahan luas pada rongga kepala dan pembengkakan otak bagian dalam. Penyidik menyita beberapa barang bukti berupa dua botol syrup obat panas, satu buah kelapa ijo, satu botol dot ukuran kecil.
- 1
- 2