Curhat Anak STM Bekasi Gagal Demo di DPR: Kita Mah Positive Thinking Aja

Rahmat menilai perjuangan para mahasiswa harus didukung siswa sepertinya.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 27 September 2019 | 18:11 WIB
Curhat Anak STM Bekasi Gagal Demo di DPR: Kita Mah Positive Thinking Aja
Puluhan pelajara SMK/STM dijaring Satpol PP saat hendak berangkat ke DPR RI. (Suara.com/Supriyadi).

SuaraJabar.id - Aksi demonstrasi menjadi daya tarik sendiri bagi pelajar sekolah menengah kejuruan di Jabodetabek. Hal tersebut nampak jelas saat aksi yang digelar mereka pada Rabu (25/9/2019).

Meski begitu, ratusan anak STM di Bekasi harus mengurungkan niatnya untuk menggelar aksi di depan gedung wakil rakyat tersebut. Lantaran mereka diamankan aparat Polresta Bekasi Kota saat akan menuju ke tempat aksi.

Meski begitu, mereka mengaku maksud dan tujuan mereka menggelar aksi di Gedung DPR hanya untuk meramaikan saja. Seperti yang diungkapkan Rahmat (bukan nama sebenarnya).

Pelajar berusia 17 tahun itu mengaku tidak ingin membuat keonaran. Rahmat menilai perjuangan para mahasiswa harus didukung siswa sepertinya.

Baca Juga:Berbohong ke Orang Tua Ikut Aksi di DPR, Anak STM: Mama Saya Bawel Banget

Pun Rahmat tidak takut apabila dalam demo akan terjadi kerusuhan. Dia mengakui percaya tidak akan terjadi hal tersebut. Bahkan kepercayaan dirinya berlipat, lantaran kemampuan bela diri taekwondo yang dimilikinya cukup mumpuni.

“Kita mah positive thinking aja. Niatnya kan tulus mau support kakak mahasiswa, bukan mau cari ribut," ujarnya seperti diberitakan Ayobandung.com-jaringan Suara.com, Jumat (27/9/2019).

Bahkan, dia juga meyakini aksi yang digelar di Gedung DPR bisa berlangsung damai dan lancar.

"Lagian, kita kalau enggak digebuk duluan enggak bakal ngegebuk,” ujarnya.

Untuk diketahui, Polres Metro Bekasi Kota mengamankan dan menggagalkan rencana ratusan pelajar STM dan SMK di Bekasi yang akan ikut aksi demonstrasi menuju Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Baca Juga:Anak STM Bekasi Gagal Demo di DPR: Saya Cuma Ngerti KPK Mau Dilemahin

Para pelajar dihukum berjalan jongkok sembari kedua tangannya diletakan di atas pundak. Pun para pelajar tersebut akhirnya diperbolehkan pulang saat dijemput orang tua maupun pihak sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak