SMPN di Cirebon Ambruk Telan Korban Luka, Kegiatan Belajar Pindah ke Musala

"Mudah-mudahan korban yang tertimpa musibah cepat diberi kesehatan dan beraktivitas seperti biasanya," katanya.

Agung Sandy Lesmana
Rabu, 02 Oktober 2019 | 16:55 WIB
SMPN di Cirebon Ambruk Telan Korban Luka, Kegiatan Belajar Pindah ke Musala
Dua ruangan kelas SMPN 2 Plumbon, Kabupaten Cirebon, ambruk saat siswa sedang belajar. (Ayocirebon).

SuaraJabar.id - Dua ruang kelas di SMPN 2 Plumbon, Cirebon, Jawa Barat mendadak ambruk saat siswa sedang melaksanakan kegiatan belajar, Selasa (1/10/2019). Belasan orang termasuk seorang guru mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.

Akibat bangunan kelas yang ambruk itu, pihak sekolah terpaksa memindahkan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa ke musala di area sekolah.

"Sementara ini ada dua kelas yang dipindahkan ke mushola, untuk KBM nya," kata Wakasek Bidang Humas SMPN 2 Plumbon Omang Arohman seperti dikutip Ayobandung--jaringan Suara.com, Rabu (2/10/2019).

Selain kelas 7.I dan kelas 7.J yang sudah ambruk, Omang mengatakan dua ruang kelas yang terancam ambruk, yakni kelas 8A dan 8D.

Baca Juga:Mau Ikut Aksi Anak STM, Siswa SMP Diamankan karena Bawa Celurit

Maka, siswa kelas yang mendiami kelas tersebut pun dialihkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Dia melanjutkan, ada enam ruang kelas di SMPN 2 Plumbon yang rapuh. Namun yang terparah ada empat ruangan, dan dua di antaranya ambruk kemarin. 

Sementara untuk dua kelas yang ruangannya ambruk, pada Rabu (2/10/2019) siswanya diliburkan terlebih dahulu. Pada Kamis (3/10/2019) besok KBM baru akan kembali aktif.

"Sudah ada kebijakan dari Kepala Sekolah, bahwa Kelas 7I dan 7J untuk libur dahulu satu hari ini. Besok mulai aktivitas lagi seperti biasa," ujarnya.

Omang mengatakan pada Rabu (2/10/2019)pagi ini, pihaknya menggelar doa bersama. Ini dilakukan untuk memberikan doa kepada siswa dan guru yang terkena musibah.

Baca Juga:Viral Video Siswa SMP Acungkan Sabit karena HP Disita Guru

"Mudah-mudahan korban yang tertimpa musibah cepat diberi kesehatan dan beraktivitas seperti biasanya," katanya. 

Dia mengatakan kepada korban yang tertimpa akibat ruang kelas yang ambruk, jangan memikirkan pembiayaan pengobatan.

"Urusan pembiayaan ini bagian dari sekolah atau pemerintah," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini