Mayat dalam Koper di Bogor, Polisi Periksa 6 Saksi

Polisi pun mencari keluarga korban.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 12 November 2019 | 11:45 WIB
Mayat dalam Koper di Bogor, Polisi Periksa 6 Saksi
Kapolres Bogor AKBP Mohammad Joni. [Ayo Bandung]

SuaraJabar.id - Polres Bogor masih belum bisa mengungkap kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Kampung Teluk Waru, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Polisi sampai kini sudah memeriksa sebanyak 6 saksi.

Polisi pun mencari keluarga korban. Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Bennny Cahyadi mengatakan upaya yang telah dilakukan sejauh ini adalah Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan otopsi terhadap mayat di Rumah Sakit Polri Soekanto.

"Kita telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut serta mengamankan barang bukti dan mencari keluarga korban. Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 6 orang saksi," ujar Benny, Selasa (12/11/2019).

Sementara itu mengenai hasil otopsi, meskipun tim forensik Rumah Sakit Polri Soekanto belum berhasil mengungkap identitas korban namun tim telah mendapatkan ciri-ciri fisik korban. Hasil otopsi memastikan bahwa mayat berjenis kelamin laki-laki, dengan usia sekitar 40-50 tahun, memiliki tinggi badan sekitar 175-180 sentimeter.

Baca Juga:Update Misteri Mayat dalam Koper di Bogor

"Korban berjanggut atau brewokan, terdapat luka bekas jahitan operasi pada perut bagian pusar dan pada pergelangan kaki sebelah kanan terdapat luka bekas patah," kata Benny.

Sebelumnya Kapolres Bogor, AKBP Mohammad Joni mengatakan kendala yang dihadapi untuk mengungkap identitas korban di antaranya adalah kondisi sidik jari yang dalam keadaan hancur sebab korban diduga tewas sejak 5 hari sebelum ditemukan mayat.

"Beberapa mortem yang diambil dari sidik jari itu sudah dalam keadaan hancur sehingga kita akan mencari ciri-ciri yang lain untuk mendapatkan identitas korban tersebut termasuk dari rambut, gigi dan hasil DNA-nya," kata Joni.

Dia mengimbau jika ada warga yang merasa kehilangan dan memiliki ciri fisik yang mirip dengan korban agar mendatangi pihak kepolisian.

"Bila ada masyarakat yang kehilangan anggota dengan ciri-ciri tadi kita akan meminta cek DNA-nya, sehingga kita bisa pastikan keluarganya tersebut benar menjadi keluarga korban," kata Joni.

Baca Juga:Mayat Tertutup Karpet, Rieke Dibunuh Tetangganya karena Doyan Nge-bully

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini