Polisi Dalami Kasus Persekusi terhadap Penyanyi Haddad Alwi saat Bersalawat

"Kami masih melakukan pendalaman dan kami berharap kepada masyarakat agar kita bertabayyun dan menunggu hasil dari kami," kata Wisnu

Reza Gunadha
Minggu, 22 Desember 2019 | 15:35 WIB
Polisi Dalami Kasus Persekusi terhadap Penyanyi Haddad Alwi saat Bersalawat
Hadad Alwi saat memimpin Sholawat dalam acara haul di Kampung Cikurutug RT 01/05 Desa Cikurutug Kecamatan Cireunghas, Senin (16/12/2019). [Sukabumiupdate]

Berdasarkan penjelasan di video tersebut, peristiwa ini terjadi pada Senin (16/12/2019). Habib Haddad Alwi diundang bersalawat di acara haul ayahnya Ali Alattas di Cikurutug Sukabumi.

"Kejadian ini berawal ada yang memprovokasi dari pembicara sebelumnya yang juga seorang Habib. Di tengah lantunan salawat, habib itu teriak-teriak tentang Syiah," tulis akun YouTube itu.

Berdasarkan penjelasan tersebut, warga yang hadir kecewa dan tidak bisa berbuat apa-apa saat salawat Haddad Alwi dihentikan, hingga dipaksa turun panggung.

Oknum yang memprovokasi disebut-sebut dikawal beberapa orang berseragam ormas tertentu.

Baca Juga:Haddad Alwi Dipersekusi Gara-gara Tanya: Kalau Cinta Rasul Angkat Tanganmu

Atas peristiwa persekusi ini, Guntur Romli merasa sedih dan mengecam oknum yang melakukan tindakan intoleran tersebut.

Hal tersebut disampaikannya melalui kicauan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @GunRomli, pada Kamis (19/12/2019).

"Ikut sedih & mengecam persekusi terhadap Habib Haddad Alwi Assegaf salah satu Ikon Cinta Rasul & penyebar shalawat di negeri ini, apakah karena beliau dukung Jokowi Amin saat Pilpres kemudian ada kelompok-kelompok yang ingin balas dendam? Atau ada kelompok yang anti Shalawat sehingga persekusi beliau?" tulis Guntur Romli.

Kecaman juga muncul dari warganet terhadap oknum yang melakukan tindakan intoleran tersebut.

"Ini sudah keterlaluan, terkutuklah mereka kelompok intoleran," tulis Fadhil Rumi di Youtube.

Baca Juga:Dituduh Syiah hingga Dipersekusi Ormas, Begini Jawaban Haddad Alwi

"Begitulah kalau orang yang merasa diri dan kelompoknya paling beriman dan pemilik kebenaran, maka siapapun yang terlihat berbeda akan dituduh sesat. Lalu merasa punya hak menghakimi dan mempersekusi orang lain," tulis akun Twitter @Ad1winat4.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini