“Dampak luapan air kali akan tumpah kesanah, karena lima perumahan itu berbatasan dengan daerah aliran sungai,” jelasnya.
Berdasarkan catatannya, yang menyumbat Bendungan Koja di dominasi dengan sampah bambu sebesar 90 persen dengan sisanya 10 persen sampah rumah tangga.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman, mengatakan bahwa penyebab tumpukan sampah berawal pada Kamis (26/12/2019) saat Tinggi Muka Air (TMA) sungai Cikeas meninggi dan menyentuh level 350 cm pada pukul 05.00 WIB.
“Meningginya air sungai telah membawa material kayu dan sampah bambu yang kembali menyumbat Bendung Koja,” kata dia.
Baca Juga:Antisipasi Sampah Malam Tahun Baru, DLH DKI Kerahkan 7.000 Personel
Menurutnya, setahun terakhir 13 kali kejadian tumpukan sampah bambu terjadi di Bendung Koja. Selama ini Tim Katak Orange DLH Kota Bekasi menjadi ujung tombak dalam gerakan bersih-bersih Bendung Koja manakala aliran air sungai tersumbat akibat sampah bambu.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memastikan hari ini sampah bambu akan dituntaskan dengan bersama dengan tim gabungan.
“Karena ini berdampak banjir, oleh karna itu semua tim mulai dari TNI, Kepolisian, Pemerintah Kota Bekasi dan masyarakan harus bisa membenahi permasalahan sampah tersebut,” ujar dia.
Tri juga berpesan kepada masyarakat Kota Bekasi agar dapat bersama-sama menjaga lingkungan untuk kesehatan dan kenyamanan bersama.
“Jadi sampah-sampah itu jangan dibuang sembarangan juga karena akan berdampak kepada masyarakat luas,” katanya.
Baca Juga:Puluhan Ton Sampah Sumbat Sungai Muara Cikeas Bekasi Laut
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah