Imbas Kebanjiran, Ketua KPU Depok: Kami Berharap Direlokasi ke Gedung Baru

Meski sudah mengajukan usulan tersebut, hingga saat ini belum ada realisasi dari Pemkot Depok.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 03 Januari 2020 | 21:33 WIB
Imbas Kebanjiran, Ketua KPU Depok: Kami Berharap Direlokasi ke Gedung Baru
Kunjungan Pengurus Partai Islam Se-Malaysia (PAS) ke KPU Kota Depok Jawa Barat, Selasa (19/3/2019). [Suara.com/Surpiyadi]

SuaraJabar.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok Nana Shobarna mengaku sudah mengajukan kantor baru kepada pemkot setempat agar tidak kembali terulang kejadian banjir yang mengakibatkan rusaknya dokumen-dokumen penting lembaga pemilihan umum tersebut.

Meski sudah mengajukan usulan tersebut, hingga saat ini belum ada realisasi dari Pemkot Depok.

"Sudah memprihatinkan kantor KPU Depok. Kemarin kebanjiran, data-data kami rusak. Termasuk data daftar pemilih tetap Pemilu 2019, kita sudah berapa kali mengajukan pengadaan kantor baru tapi ya kita tinggal tunggu keputusan dari pemangku kebijakan di pemkot," kata Nana pada Jumat (3/1/2020).

Dikatakan Nana, selama ini kantor KPU Kota Depok masih mengontrak di Jalan Raya Kartini, Kecamatan Pancoran Mas. Lantaran itu, Nana mengemukakan pengajuan tersebut, sesuai dengan aturan yang berlaku agar KPU bisa difasilitasi pemerintah daerah.

Baca Juga:Kantor Kebanjiran, Ketua KPU Sedih Merasa Tak Diperhatikan Pemkot Depok

Nana mengaku, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan surat permohonan sejak periode pertamanya sebagai Ketua KPU Depok pada tahun 2013 dan juga di periode keduanya kini.

"Artinya, upayanya sudah banyak. Kita berharap direlokasi di gedung yang baru, yang representatif, yang nyaman untuk kita bekerja," katanya.

Untuk diketahui, Nana mengaku sangat sedih karena tidak ada satu pun pihak yang memberikan perhatian, terutama Pemerintah Kota Depok. Padahal, pengajuan pembangunan kantor KPU sudah berkali-kali disampaikan ke Pemkot Depok.

"Kami berharap ini menjadi perhatian prioritas Pemkot Depok, yang paling penting buat kami adalah kenyamanan dalam bekerja yang didukung sarpras yang memadai," ujar Nana seperti dilansir Ayobandung.com-jaringan Suara.com.

Menurut Nana, ada beberapa dokumen atau arsip terkait pemilu yang ikut terendam air.

Baca Juga:Anies Singgung Pengendalian Air, Walkot Depok: Dananya Masih Kurang

"Beberapa arsip administrasi memang ada yang kebasahan, syukurnya kami memiliki file digitalnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini