Tambang Liar Penyebab Longsor di Bogor, Pemerintah Carikan Pekerjaan Baru

Para penambang liar di Bogor tercatat mencapai sekitar 1.500 orang dan akan dicarikan mata pencaharian baru

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Sabtu, 18 Januari 2020 | 13:56 WIB
Tambang Liar Penyebab Longsor di Bogor, Pemerintah Carikan Pekerjaan Baru
Titik longsor di jalan utama Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor sudah bisa dilalui kendaraan. [Antara]

SuaraJabar.id - Penambangan liar di kawasan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dianggap menjadi penyebab terjadinya longsor di daerah itu beberapa waktu lalu. Sebagai bentuk pencegahan pemerintah akan mengalihkan pekerjaan para penambang liar itu.

Hal itu diketahui setelah Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, KLHK, Bupati Bogor Ade Yasin, dan Dandim Bogor melakukan tinjauan ke lokasi bencana.

Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE-KLHK) Wiratno mengatakan, pihaknya sudah memiliki data jumlah penambang illegal di kawasan itu.

Menurutnya berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, para pekerja akan dicarikan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan penambangan.

Baca Juga:Korban Longsor Bogor Akan Direlokasi, Dapat Rumah Gratis

Selain itu, lubang bekas tambang di lokasi juga akan ditutup. Sebab, jika kegiatan penambangan dilanjutkan, kejadian longsor serupa bisa terjadi lagi dan kandungan merkuri akan tersebar.

"Kita kerja berpadu sinergi penutipan tambang dan pengalihan ekonomi masyarakat bukan tambang. Karena tambang berbahaya, mercurinya kemana-mana," ujar Wiratno di Bandara Halim Perdana Kusuma usai melakukan peninjauan, Sabtu (18/1/2020).

Menurut Wiratno, tambang ilegal itu sudah pernah ditutup sebelumnya. Namun para pekerja malah tetap melanjutkan penambangan meski telah ditutup.

"Sudah pernah gakum penutupan tambang 1993, 2019 tu sama-sama Dirgakum tertibkan tambang," katanya.

Pengalihan pekerjaan, kata dia, bisa menjadi solusi agar ke depannya kegiatan penambangan tak lagi dilakukan. Pasalnya jumlah pekerja tambang ilegal ini sangat banyak, mencapai 1.500 orang.

Baca Juga:Atasi Banjir di Kawasn Bogor dan Sekitarnya, Waduk Cijurey Bakal Dibangun

Untuk diketahui, bencana yang terjadi di Sukajaya terjadi pada Rabu (1/1/2020) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, terjadi hujan deras yang membuat Sungai Cidurian Kabupaten Bogor meluap dan mengakibatkan beberapa wilayah sekitarnya banjir dan longsor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini