Berencana Buat Replika Keraton, Wali Kota Bima Arya Susuri Situs Sejarah

Ketua Bogor Historia Yudi Irawan mengatakan, yang dilakukan Pemkot Bogor menjadi langkah awal yang baik dalam melakukan penataan kawasan heritage Batutulis.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 01 Februari 2020 | 20:36 WIB
Berencana Buat Replika Keraton, Wali Kota Bima Arya Susuri Situs Sejarah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menyusuri salah satu situs bersejarah di Kota Bogor pada Sabtu (1/2/2020). [Istimewa]

SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya bersama komunitas Bogor Historia melakukan ekspedisi mini dengan mengunjungi situs-situs peninggalan Kerajaan Pakuan Pajajaran di Kota Hujan tersebut.

Dalam perjalanan yang dimulai dari Balai Kota Bogor, Bima dan rombongan menggunakan kendaraan roda dua untuk menjangkau titik-titik situs yang berada di Kelurahan Empang dan Kelurahan Batutulis.

Titik pertama yang dituju adalah Batu Dakon di Kelurahan Empang. Batu yang memiliki cerukan-cerukan seperti papan permainan dakon atau congklak ini merupakan peninggalan masa pra sejarah (megalitik).

Batu ini disebut biasa digunakan sebagai punden oleh masyarakat. Namun, ada pula pendapat yang menyatakan batu tersebut digunakan sebagai alat upacara ritual masyarakat prasejarah.

Baca Juga:Lapor ke Mahfud, Bima Arya Akan Selesaikan Kasus GKI Yasmin Sebelum Lengser

Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Kampung Kebon Pala di Kelurahan Batutulis untuk menengok Situs Kupa Landak. Situs ini merupakan petilasan salah satu tokoh kepercayaan Prabu Siliwangi.

Tak jauh dari titik tersebut, Bima Arya dan rombongan juga melihat Situs Ranggapati yang merupakan peninggalan masa klasik di Bogor, yang kemudian dilanjutkan melewati masa Islam hingga saat ini. Situs ini terdiri dari tujuh buah batu berbagai bentuk.

Masih di kawasan Batutulis, tepatnya di dekat Pasar Balekambang, rombongan juga melihat peninggalan sejarah Batu Congkrang. Batu tersebut merupakan tinggalan masa pra sejarah dan merupakan saksi kepurbakalaan bahwa ratusan tahun yang lalu di tempat tersebut sudah ada permukiman manusia.

Selain lokasi tadi, ada juga beberapa situs lainnya yang dikunjungi di antaranya Arca Puragalih dan peninggalan yang berceceran di rumah warga.

"Hari ini saya lihat beberapa titik situs yang saya lihat memang kunci utamanya, bagaimana kita bisa menggali informasi sebanyak mungkin dan dilakukan kajian sehingga kita bisa memiliki runutan sejarah yang valid," kata Bima, Sabtu (1/2/2020).

Baca Juga:Jokowi Belum Mau Pindah dari Bogor, Bima Arya Bahas Ini Dengan Mahfud MD

Menurutnya, peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut harus dilindungi. Dan harus ada tim khusus untuk menyusun versi sejarah yang valid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak