Buruh China Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diduga Terinfeksi Virus Corona

Dia berinisial TL, berusia 54 tahun.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 03 Maret 2020 | 12:49 WIB
Buruh China Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diduga Terinfeksi Virus Corona
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (kiri) bersama President of China Railway Corporation (CRC) Lu Dongfu (kedua kiri) dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat China untuk Indonesia Xiao Qian (kedua kanan) mendengarkan penjelasan dari petugas ketika meninjau area "tunnel" 1 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kilometer 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jakarta, Rabu (2/5).

SuaraJabar.id - Pekerja China proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diduga terinfeksi virus corona. Namun begitu diperiksa, dinyatakan negatif.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan mengatakan pekerja cina KCIC itu ada di Purwakarta. Dia berinisial TL, berusia 54 tahun. Kejadian itu Januari 2020 lalu.

"Pada Januari lalu, sempat diisukan TKA asal Cina bernama YL (54) terinfeksi virus corona bekerja di proyek KCIC, sempat dirawat di RS Siloam Purwakarta dan menolak dirujuk ke RSHS Bandung. Namun setelah penelusuran ternyata negatif," kata Deni di Purwakarta, Selasa (3/3/2020).

Meski demikian, Dinas Kesehatan Purwakarta telah membentuk tim gerak cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Deni Darmawan mengatakan tim gerak cepat tidak hanya menangani virus corona melainkan penyakit lain. Semisal demam nersarah dengue (DBD), penanganan bencana alam, dan lainnya.

Baca Juga:Buruh China Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung Dikarantina Virus Corona

"Kami sudah bentuk tim untuk penanganannya," ungkap dia.

Ia mengaku dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi, Polres, dan Disnakertrans untuk mengawasi warga negara asing maupun tenaga kerja asing yang rentan terkena virua corona.

Selain itu Deni mengimbau kepada warga Purwakarta agar jangan panik, hindari kontak dengan pasien-pasien yang terindikasi dengan keluhan demam tinggi dan sesak nafas berat.

"Hindari bepergian ke negara-negara yang sudah terindikasi corona, dan gunakan etika saat batuk dengan menutup pakai sapu tangan atau masker," ujar dia.

Baca Juga:Proyek Kereta Cepat Biang Kerok Banjir di Tol Japek, KCIC Diminta Evaluasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini