Sekelompok Orang Ngamuk di Masjid Raya Bandung karena Tak Boleh Salat Jumat

Kejadiannya berlangsung beberapa waktu sebelum memasuki waktu zuhur di bagian utara masjid.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 20 Maret 2020 | 16:47 WIB
Sekelompok Orang Ngamuk di Masjid Raya Bandung karena Tak Boleh Salat Jumat
Tangkapan layar video warga berupaya cabut baligo maklumat peniadaan Salat Jumat terkait Covid-19 di Masjid Raya Alun-alun Bandung. (Istimewa)

SuaraJabar.id - Sekelompok lelaki mengamuk di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat karena tidak terima dilarang salat Jumat karena wabah virus corona. Mereka memaksa mencopot baliho maklumat DKM Masjid Raya Alun-alun Bandung.

Video berdurasi 41 detik yang mempertontonkan mereka mengamuk tersebar di WhatsApp, Jumat (20/3/2020). Dalam video tersebut, sekelompok pria berbaju hitam dan putih tersebut memprotes kebijakan peniadaan Salat Jumat akibat virus corona yang tertuang dalam maklumat tersebut.

Salah seorang pria dalam video berteriak meminta agar DKM Masjid Raya Bandung tidak takut dengan Gubernur Ridwan Kamil.

"Tidak takut dengan Ridwan Kamil, tetapi takut pada Allah," kata lelaki itu.

Baca Juga:Penyebaran Virus Corona Makin Memprihatinkan, PSS Sleman Ambil Langkah Ini

Ketua DKM Masjid Raya Alun-alun Bandung Muchtar Gandaatmaja membenarkan kejadian tersebut.

Kejadiannya berlangsung beberapa waktu sebelum memasuki waktu zuhur di bagian utara masjid.

"Iya benar ada sekelompok warga yang datang. Saya dapat laporan dari keamanan ada ribut-ribut. Saya waktu itu sedang diwawancara beberapa televisi soal peniadaan Salat Jumat, jadi enggak lihat langsung," ungkapnya ketika dihubungi.

Sebelumnya pihak Polsek Regol telah memberitahu dirinya bahwa terdapat sekelompok warga yang ingin menyambangi dirinya terkait aturan tersebut. Namun hal itu dia tolak demi keamanan dan kekondusifan bersama.

"Pihak Polsek Regol beri tahu bahwa mereka ingin bertanya dalil ke saya soal Salat Jumat itu. Ya diskusi seperti itu kan panjang, harus di waktu khusus bukan di jalanan seperti ini," kata dia.

Baca Juga:Jubir COVID-19: Pasien Terjangkit Corona Asal Riau Tinggal Lama di Jakarta

"Yang ada malah debat kusir, karena memang keinginan mereka adalah agar saya tanda tangan keterangan masjid untuk dibuka waktu Jumatan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini