Santri Bahar bin Smith Merangsek LP Gunung Sindur Tempat Gurunya Dipenjara

Mereka datang guna memastikan kondisi sang guru dalam keadaan sehat.

Pebriansyah Ariefana | Muhammad Yasir
Selasa, 19 Mei 2020 | 19:33 WIB
Santri Bahar bin Smith Merangsek LP Gunung Sindur Tempat Gurunya Dipenjara
Santri Habib Bahar bin Smith di LP Gunung Sindur. (Dok Kuasa hukum Bahar Smith, Ichwan Tuankotta)

SuaraJabar.id - Sejumlah santri Habib Bahar bin Smith mendatangi lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Mereka datang guna memastikan kondisi sang guru dalam keadaan sehat.

Kuasa hukum Bahar Smith, Ichwan Tuankotta mengemukakan sejak pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB dirinya belum bisa menemui kliennya itu. Sejumlah santri pun sempat merengsek masuk menembus gerbang lapas Gunung Sindur.

"Tadi kita sempat masuk pintu sempat kedobrak tadi. Kedobrak, massa masuk, ramai. Akhirnya kita nego bolehlah masuk. Tapi tetap nggak bisa ketemu," kata Ichwan saat dihubungi, Selasa (19/5/2020).

Ichwan menyampaikan bahwa dirinya sempat menemui perwakilan dari lapas Gunung Sindur. Hanya saja, kata dia, dirinya tidak diperkenankan untuk menemui Bahar bin Smith lantaran sedang dikarantina.

Baca Juga:5 Fakta Habib Bahar Ditangkap Lagi, Langgar PSBB dan Cekcok dengan Polisi

"Kalapas tidak ada di tempat, dan Habib Bahar masih dikarantina sehingga tidak bisa ditemui. Ini kan akal-akalan mereka saja," ujar Ichwan.

Lebih lanjut, Ichwan menjelaskan bahwa dirinya ingin menemui Bahar bin Smith semata-mata hanya untuk memastikan bahwa kliennya itu benar berada di dalam lapas Gunung Sindur dan dalam keadaan sehat. Seusai itu, Ichwan pun memastikan bahwa dirinya bersama rombongan santri akan segera meninggalkan lapas usai memastikan Bahar bin Smith dalam keadaan baik-baik saja.

"Saya mau nemuin mau memastikan Habib Bahar sehat. Setelah memastikan Habib Bahar sehat, kita pulang semua ini. Saya suruh anak-anak pulang ngapain di sini," tandasnya.

News

Terkini

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB

Beredar cuit lawan Ridwan Kamil juga gunakan kata Maneh yang membuat netizen heboh.

News | 11:04 WIB

Cara Ridwan Kamil memberikan pinned pada komentar di Instagram disorot publik.

News | 10:48 WIB

"Ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah

News | 10:18 WIB

"Alhamdulillah membaik, masih belum stabil penuh, tapi sudah bisa makan," ujar putra Umuh Muchtar itu.

News | 19:30 WIB

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

News | 16:25 WIB

P3DN digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalan penggunaan Produk Dalam Negeri.

News | 16:07 WIB

Sejumlah hasil lembaga survei mencatatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga di Pilpres 2024 cukup diperhitungkan.

News | 16:56 WIB

Keran kamar mandi dari Ateson home memiliki bentuk yang minimalis dan futuristik.

Lifestyle | 11:15 WIB

"Di Ranca Upas itu ada area habitat lutung Owa Jawa selain habitat mamalia. Kami pernah menemukan ada habitat kancil jiga," ujar Meiki.

News | 19:29 WIB

"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Dadang Supriatna.

News | 14:02 WIB

"Apa dasar hukumnya, karena hutan berstatus hutan lindung dan peruntukan hutan tidak dapat dipakai untuk kegiatan nonkehutanan," kata Dedi Gejuy.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak