SuaraJabar.id - Sintya (28) seorang mahasiswa semester 2 di Universitas Trisakti rela berjualan sayuran di jalan dengan mengunakan mobil miliknya yang berwarna merah. Ia berjualan bersama tantenya di tiga titik di Kota Depok.
Sintya mengaku berjualan sayuran untuk memenuhi kebutuhan hidup, bayar cicilan, serta membayar biaya kuliah.
"Saya tuh sebenarnya sudah kerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Saya sebagai project manager. Saya jualan sayuran untuk memenuhi kebutuhan, karena saya terkena potongan (penghasilan) dampak Covid-19, " kata Sintya kepada Suara. com, Rabu (20/5/2020).
Sembari melayani pembeli, Sintya mengatakan, awal mulai jualan sayuran ditawari tantenya. Kebetulan tantenya kerja di pasar atau jualan.
Baca Juga:Dampak Covid-19, Omzet Pedagang Peci Menurun Drastis
"Saya ditanya, mau jualan sayuran gak?. Saya bilang boleh. Tapi tante saya tanya lagi, emang gak malu?. Saya jawab sama sekali gak malu," ujar Sintya.
Karena demi kebutuhan hidup, Sintya bersama tantenya sudah satu minggu berjualan di tiga titik wilayah yang ada di Depok.
Ia berjualan sayuran dengan menggunakan mobil Honda Brio warna merah. Sintya mengaku menjual sayur dagangannya lebih murah dibandingkan harga di pasar. Seperti tomat, cabai, bawang merah, bahan sop dan lainya dengan harga serba Rp 5.000.
"Baru minggu ini, saya jualan sayuran, baru mencoba mencari market juga sih. Pagi di wilayah Sukmajaya, sore di wilayah mana gitu, muter aja," katanya.
Ia merasa optimis dengan berjualan sayuran bisa sedikit menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terutama membayar cicilan mobil dan membayar biaya kuliah.
Baca Juga:Dampak Ekonomi Corona: Kiriman Uang Menurun, Hidup 800 Juta Orang Terancam
"Mobil pribadi atas nama saya, masih nyicil. (Jualan sayuran) untuk tambahan buat ngebul rumah. Kalau hasil pendapatan jualan sayuran belum seberapa. Tapi saya optimis bisa menghasilkan dana untuk kebutuhan cicilan. Pasti bisa," katanya menambahkan.
- 1
- 2