Bukan hanya itu, di Bandung Zoo juga terdapat sejumlah makam yang berlokasi di dekat kantor pengelola. Biasanya saat Idul Fitri keluarga keturunan pemilik makam selalu datang untuk berziarah.
Sekarang tradisi tersebut juga lenyap, seiring Bandung Zoo yang ditutup karena pandemi covid-19.
"Dampaknya jelas terasa. Bagi warga luar juga terdampak, karena tidak bisa melakukan tradisi rutin tiap tahun. Bagi kami juga terdampak, karena tidak ada aktivitas wisata. Kalau seperti ini hingga beberapa bulan kedepan, khawatirnya satwa koleksi akan mati kelaparan. Satwa kan tidak bisa puasa seperti manusia saat ramadan," ujarnya.
Selama ini Bandung Zoo memungut retribusi kepada pengunjung. Hasilnya, bukan hanya untuk menggaji karyawan, tapi sebagian besar digunakan untuk membeli pakan satwa koleksi yang membutuhkan anggaran tidak sedikit.
Baca Juga:Lebaran, Pasien Positif Corona di Jatim Hampir Tembus 4.000 Orang
Contohnya saja, di Bandung Zoo terdapat sedikitnya 13 ekor raja hujan, baik singa maupun harimau. Satu ekor singa saja, membutuhkan daging segar sebanyak 10 kg setiap harinya.
Jika harga daging sapi Rp130.000/kg, maka butuh Rp1.300.000 untuk memberi makan satu ekor singa setiap harinya. Dalam beberapa pekan ini, pengelola terpaksa menghemat, setiap singa hanya diberi makan sebanyak 8 kg daging.
"Inginnya pandemi segera berakhir. Penutupan kami juga salah satu bentuk dukungan dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan tidak menambah orang berkerumun," ujarnya.