Slamet Bakar Rumah, Stres 6 Bulan Tak Seranjang dengan Istri

Slamet diketahui sudah berteriak ingin membakar rumahnya.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 24 Juni 2020 | 20:21 WIB
Slamet Bakar Rumah, Stres 6 Bulan Tak Seranjang dengan Istri
Rumah dibakar karena stres (dok Damkar)

SuaraJabar.id - Slamet stres 6 bulan bercerai dengan istrinya. Dia pun membakar rumahnya dengan bensin di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Rumah itu terbakar habis tak tersisa. Kebakaran ini terjadi pada Rabu dini hari. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, Slamet diketahui sudah berteriak ingin membakar rumahnya.

Ketika 01.00 wib, Slamet mengambil bensin dari tanki motornya. Bensin itu lalu disiram ke sofa lalu dibakarnya.

"Kemudian yang bersangkutan ini berteriak 'rumahku tak bakar' di depan rumahnya," kata Kapolsek Nglegok, AKP Lahuri saat ditelepon, Rabu (24/6/2020).

Baca Juga:Stres Berat 6 Bulan Bercerai, Slamet Bakar Rumah dengan Bensin

Api langsung membesar sebab dinding rumah Slamet berupa anyaman bambu. Begitu menyambar dinding, Api lalu merembet dan langsung membakar rumah beserta isinya.
Usai membakar, ia lalu keluar sambil berteriak puas telah berhasil melakukannya.

Warga sekitar yang kaget dengan teriakan Slamet lalu keluar dan melihat kobaran api begitu besar. Api berhasil padam usai pemadam kebakaran terjadi tiba dan melakukan pemadaman dibantu polisi, TNI dan warga sekitar.

Dari keterangan warga, Slamet diketahui memang depresi pasca cerai dengan istrinya enam bulan lalu. Sejak saat itu ia terlihat murung dan tak nyambung ketika diajak bicara.

Rumahnya dengan mantan istri begitu dekat. Rumah Slamet berada di belakang rumah mantan istrinya. Sementara saat kejadian, mantan istrinya sedang berada di Kediri.

Pasca kejadian itu, Slamet yang masih patah hati bercerai lalu dibawa oleh keluarganya. Sedangkan rumah yang ada di belakang kediaman istrinya ludes mengarang.

Baca Juga:Kronologi Penembakan di Green Lake City Tangerang, Sempat Mau Bakar Rumah

"Dulu pernah katanya membawa tambang (tali). Nggak tahu untuk apa. Saya sudah sarankan dengan pak Kades kalau yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit jiwa tetapi keluarganya belum menyetujui. Tapi ini masih sedang koordinasi," ucap Lahuri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini