SuaraJabar.id - Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cileleuy sempat terjadi di dekat proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta, tepatnya di Desa Puteran, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Barat (BPBD KBB) Duddy Prabowo membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Untuk kejadiannya, hampir seminggu kemarin, pada Senin 6 Juli 2020," ujar Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat Duddy Prabowo saat dihubungi Suara.com via ponselnya, Jumat (10/7/2020).
Duddy mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir tersebut. Ketinggian air tidak terlalu tinggi, namun tidak dirincikan oleh Duddy, berapa ketinggian saat banjir terjadi.
Baca Juga:Muncul 6 Dampak Negatif, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dihentikan
"Tidak ada korban jiwa," ucapnya.
Lokasi yang menjadi titik banjir, lanjut Duddy, merupakan lokasi yang jauh dari rumah warga. Namun lokasi titik banjir berada dekat dengan proyek Kereta Cepat.
Ada dugaan, banjir terjadi karena ada sumbatan, pada jalur air.
"Dugaannya, ada sumbatan karena ada pengalihan. Kemarin tim sudah ke lokasi untuk assement. Nanti laporannya saya mintakan," ucapnya.
Sebelumnya, peristiwa banjir bandang di depan terowongan proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta yang terjadi di Kecamatan Cikalongwetan sempat viral di media sosial (medsos). Dilansir dari akun Instagram sekitarbandungcom yang mengunggah video peristiwa banjir tersebut, banjir tersebut diduga akibat pengerjaan proyek terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca Juga:Menteri PUPR: Proyek Kereta Cepat Salah Satu Penyebab Banjir di Bekasi
"Pengerjaan proyek terowongan PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga merusak aliran Sungai Cileuleuy." Seperti ditulis dalam keterangan pada unggahan akun tersebut.
"Acces road menuju proyek melintasi sungai hanya ditutup menggunakan gorong-gorong sehingga saat debit air meningkat air meluap masuk ke terowongan kereta."
Kontributor : Cesar Yudistira